BAB I. PENDAHULUAN
A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR
Cbr atau
Critical Book Review, merupakan tujuan untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan buku saja. Melainkan dengan melakukan CBR, kita dapat mengetahui dan
menambah wawasan ilmu dalam membaca buku yang akan CBR dan kita bandingkan
dengan buku lain. Secara rasionalnya, dengan melakukan kegiatan ini ilmu
pengetahuan dapat berkembang dan kita dapat mengetahui materi baru tentang mata
kuliah yang kita pelajari. Dan juga dapatmengasahkan dalam melakukan
pembandingan terhadap buku tersebut. Juga melatih membaca, karena sebelum
melakukan pembandingan atau mengkritik buku tersebut diharuskan pula kita
membaca buku tersebut agar kita dapat memahami isi buku dan bisa membandingkan
dengan buku lainnya.
B. TUJUAN PENULISAN CBR
Tujuannya yaitu
untuk memenuhi penyelesaian tugas individu saya pada mata kuliah KEPEMIMPINAN
PENDIDIKAN, meningkatkan skill atau kemampuan membaca dan ilmu pengetahuan saya
karena membaca buku ini. Tidak hanya itu saja, juga dapat membantu saya dalam
bertanggung jawab untuk menyelesaikan CBR ini. Menguatkan rasa pantang menyerah
dalam diri saya, karena jika menyerah atau mudah putus asa tugas ini tidak akan
terselesaikan ataupun bisa jadi tidak dikerjakan sama sekali. Juga membantu
saya agar lebih mampu untuk melakukan CBR dalam mata kuliah lain.
C. MANFAAT CBR
Dapat diketahui
bahwa CBR memiliki berupa manfaat seperti, dapat meningkatkan ilmu pengetahuan
kita, dapat membuat kita menjadi bertanggung jawab, dapat membuat kita mandiri,
melatih kita dalam membuat agar bisa jadi lebih baik, mengetahui jenis-jenis
buku, melatih cara pola pikir kita dengan membandingkan suatu buku.
D. Identifikasi buku yang direview:
1.
Judul : Kepemimpinan
Pendidikan Kontemporer
2.
Edisi : Maret 2013
3.
Pengarang : Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd
Drs. Asrul, M.Si
4.
Penerbit : Citapustaka Media
5.
Editor : Mesiono, M.Pd
6.
Tahun terbit : 2013
7.
Kota Terbit : Bandung
8.
ISBN : 979-3216-92-1
BAB II. RINGKASAN BUKU
JUDUL BUKU :
KEPEMIMPINAN PENDIDKAN KONTREPORER.
PENULIS :
Prof .Dr.Syafaruddin M pd.
Drs .Asrul ,M,Si.
EDITOR :
Mesiono ,M.pd.
CETAKAN PERTAMA :
Maret 2013.
PENATA LETAK :
Tim pracetak citapustaka.
ISBN :
979-32116-92-1.
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Menengok Rapuhnya Sekolah
Rendahnya kualitas SDM merupakan masalah
mendasar yang dapat menghambat pembangunan ,perkembangan ekonomi dan kebudayaan
nasional.berbagai keruyaman internal yang di gambarkan di atas ,dan intervensi
faktor internal terhadap sekolah baik yang fositif untuk perbaikan dan
peningkatan mutu maupun pengaruh negatif yang memperlemahkan mutu maupun
pengaruh negatif yang memperlemah mutu pendidikan.
Dewasa ini para kepala sekolah, termasuk
pendidikan tengah menghadapi berbagai tuntunan masyarakt agar mereka mengambil
solusi dan tindakan perbaikan sekolah. Tututan tersebut muncul ke permukaan
karena hasil pendidikan belum sepenuhnya menghasilkan pengharapan banyak pihak,
dunia usaha dan industri, pemerintah, orang tua, dan masyarakat. Ternyata hasil
pendidikan masih menunjukkan rendahnya mutu lulusan, kurikulumnyang terlalu
berat bagi anak, sarana dan prasaran yang kurang lengkap, kinerja guru masih
menyedihkan, motivasi belajar siswa rendah, dan nampaknya keterlibatan orang
tua juga rendah. Semua itu semakin melengkapi runyamnya kondisi pedidikan
nasional. Begitu pula yang terjadi pada berbagai sekolah utamanya di
daerah-daerah pinggiran dan terpencil di negeri ini.
B.
Beberapa Kemungkinan
Secara ideal, di dalam sistem sekolah
terjadi proses interaksi kepala sekolah, guru, pegawai/karyawan, pengawas,
komite sekolah serta murid. Semua proses interaksi berlangsung karena di
pengaruhi fungsi pengorganisasian, pembagian tugas, komunikasi, motivasi,
kewenangan, dan keteladanan. Kemudian adanya struktur pengorganisasian sekolah
mengarahkan unsur manusia berinteraksi organisasi sekolah. Kepala sekolah
sebagai pimpinan berperan mejalin kepemimpinan, manajer, pendidik, pengawas,
dan pendorong bagi guru-guru dalam proses kependidikan melalui pembelajaran dan
latihan. Guru berinteraksi sesama guru dan murid dalam proses pengajaran dan
pembelajaran. Demikian pula ada pola komunikasi dalam interaksi ini sebagai
inti kegiatan kemanusiaan mengembangkan potensi anak didik atau pelajar menuju
kedewasaan dalam makna yang luas sehingga dpat mengisi peran sesuai sistem
sosial.
C.
Membenahi Kepemimpinan
Pendapat Velze yang dikemukakan Dalin bahwa
perbaikan sekolah adalah suatu usaha sismatik dan berkelanjutan dalam bidang
perubahan kondisi pembelajaran dan yang berkenaan dengn kondisi internal dalam
satu atau lebih sekolah dengan tujuan akhir pencapaian sasaran sekolah secara
lebih efektif.
BAB II. MEMAHAMI EKSISTENSI SEKOLAH
A.
Eksistensi
Organisasi
Menurut Winardi, seorang manajer seorang
dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab atas hasil pekerjaan satu orang
atau lebih. Manusia merupakan sebuah sumber daya dasar dari organisasi.
B.
Sekolah Sebagai Organisasi
Sistem
Perkembangan organsasi telah melewati
priode panjang di atas sepanjang kebudayaan manusia, oleh owen menjelaskan
paling tidak ada dua priode utama pelanggan terhadap organisasi yaitu.
a.Priode modren.
Priode
modren selama beberapa dakkade ,para pakar didonimasis kajian terhadap prilaku
organisasi dibutuhkan menggunakan suatu kajian terhadap prilaku organisasi
dibutuhkan suatu cara pandang organisasi dan prilaku orang didalamnya.
b. Priode pasca modren.
Greenfieeld
pada tahun 1974 di inggris dinyatakan bahwa pendekatan modren terhadap
pemikiran organisasi mengalami kejatuhannya, karena ketidakmampuan terhadap
pendekatan ilmu fisika dalam memahami prilaku manusia dan problem
organisasi di sekolah.
Untuk
menghasilkan itu semua tidak hanya usaha sekolah saja yang di andalkan namun
juga mendukungdari masyrakat sangat di butukan. 0rganisasi sebesar ini haruslah
berunsur resmi oleh karena itu sarana kerja sekolah tersebut harus di bentuk
oleh masing-masing sistem masyarakat budaya dan lulusan-lulusan setiap sekolah.
C.
Aplikasi Model Organisasi
di Sekolah
Suatu model menggunakan bentuk konpseptual
yang di tawarkan oleh sebagai pakar aliran dalam manajemen dan organisasi.
a. Model klasik menekankan beberapa
kratristik seperti rasionalitas , spesialis kerja, sentralisasi , sistem
pemerintah dan hirarki.
b. Model humanistik.
Model humanistik adalah dicirikan dengan
rasa hormat terhadap pribadi dan nilai manusia lainnya.
c. Model sistem.
Model sistem ini adalah populer dunia
industri beberapa dekat dan khususnya berguna bentuk organisasi dalam
menghadapi prubahan yang cepat.
D.
Prinsip Organisasi Efektif
di Sekolah
Krateristik di sekolah yang efektif
mengikuti prinsip prinsip berdasarkan kumpulan kumpulan organisasi organisasi. Memahami
organisasi sekolah adalah:
- sekolah sebagi organisasi mengsukseskan
masyarakat secara efektif.
- merawat atau memelihara organisasidengan
menaikkan derajat secara terbuka.
- mendukung aggota dalam megambil resiko
sehingga dapat mengembangkan fotensi .
- organisasi organisasi pendidikan dapat di
tingkatkan melaluai intraksi antara para anggotanya.
- organisasi organisasi yang efektif
menolong anggotanya dengan mendorong kepadanya.
Selanjutnya strukrur organisasi sekolah
yang efektif adalah:
a. Manajemen dasar kampus membuat keputusan.
b. Pihak sekolah harus memberikan tekanan
yang berarti dan kesukaan tentang sekolah.
c. Memiliki banyak waktu untuk mengenalkan
tentang hari hari sekolah.
d. Mensejajarkan kurikulum.
e. Kemantapan pada staf.
BAB III. KONSEP DASAR
KEPEMIMPINAN
A.
DEFINISI KEPEMIMPINAN.
Kajian kepemimpinan berada dalam rangka
konsep hubungan dengan manusia ,banyak pakar manejemen dan kepemimpinan
mengajukan definisi yang dapat di jadikan krangka konseptual membahas tiori
kepemimpinan.
Harsey berpendapat kepemimpinan adalah
proses mempengaharui aktivitas seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan
dan situasi tertentu. Pendapat pertama menekankan makna kepemimpinan sebagai
proses mempengaharui untuk mencapai
tujuan suatu dalam situasi.
B.
PERAN KEPEMIMPINAN.
Peran kepemimpinan dapat berllangsung di
dalam dan diluar organisasi ,karena itu salah satu peran strategis seseorang
dalam organisasi selain sebagai manejer adalah sebagai kepemimpinan.
Newel menjelakan bahwa peran adalah sama
dengan prilaku dalam kedudukan tertentu dan mencakup prilaku itu sendiri dan
sikap dan serta nilai yang melekat dalam prilaku.
Berdasarkan kesimpulan di atas bahwa peran adalah harapan yang merupakan
tertentu tentang prilaku dan aktivitas
yang harus dilakukan seseorang dalam kedudukan tertentu.
Overton fungsi kepemimpinandalam membagi
visi yaitu.
a. menciptakan visi
b. mempercepat komiten.
c. menginsspirasi kepercayaan.
d. integritas membagi kepercayaan.
e. mendukung ktrampilan epercayaan berbicara melalui
dialog.
F. membaggi
kepemimpinan ,dan mempermudah.
C.
TEORI PRILAKU KEPEMIMPINAN.
Dalam membahas masalah prilaku dalam
kepemimpinan perlu terlebih dahulu dipami hakikat prilaku, menurut harsey dan
blanchard bahwa prilaku senantiasa berorientasi tujuan, bahwa kata lain
bertujuan mendorong lain untuk mencapai tujuan. Di jelaskan oleh Gibson, bahwa
prilaku pemimpin memilki prngaruh atas kinerja dan kepuasan kerja anggota.
D.
KEPEMIMPINAN TRANSMASIONAL
DAN TRANSAKIONAL.
Teori kepemimpinan transforsioanal secara
kuat di pengaharui oleh james mcgroger burns yang membedakan esensi teorinya
antara kepemimpinan transfungsional dengan transaksional. Keduanya di
definisikan dalam cakupan istilah komponen prilaku yang digunakan mempengaharui
anggota dengan pengaruh pimpinan atas anggota.
1. Prilaku kepemimpinan transfungsional
yaitu.
a. Prilaku ideal ,prilaku yang muncul dari
emosi memberi pengaruh kuat kepada pengikut dan
identifikasi kepemimpinan.
b. Simulasi intlektual adalah prilaku yang
meningkatkan kesadaran mengikuti untuk memandang masalah dari prsektif yang
baru.
c. Penghargaan individu.
e. Memotivasi insvirasi.
BAB IV. DIMENSI PRAKTIK KEPEMIMPINAN
A.
Kepemimpinan Dan
Pengambilan Keputusan.
Ada beberapa fokus dimensi prilaku
kepemimpinan yang akan di jelaskan dalam kajian ini sebagai pendalaman model
prilaku kepemimpinan. Pegambilan keputusan adalah bagian aktivitas penting
dalam proses kepemimpinan dalam organisasi .
Proses pengambilan keputusan mencakup
mengenali masalah menganalisi masalah, mengembangkan alternatif ,memutuskan
solusi terbaik dan melaksanakan keputusan dalam tindakan efektif.
Menurut Bush dan Comelan, pemimpin di
asosialisasikan dengan pengembangan dan komunikasi sebuah visi
sekolah.mengomunikasikan sesuatu yang ada di dalam visi menyaratkan tentang
sifat kepemimpinan.
Menurut Gamage dan pang, keputusan efeektif
tercapai jika sepenuhnya keputusan itu terdapat di laksanakan, dengan demikian
pimpinan perlu di melibatkan semua peersonil (guru dan pegawai) dalam mengambil
keputusan agar muncul rasa memiliki dan tanggung jawab agar muncul rasa
memiliki dan tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan.
B.
Komunikasi Interpersonal.
Pemimpin menjalankan kepemimpinananya
menggunakan kalian dan kemampuan interpersonal. Dipahami bahwa kepemimpinan
yang ada dalam organisasi hanya akan eksis jika terbina hubungan interpersonal.
Robbins komunikasi menjadi syarat mutlak
dalam proses kepemimpinan suatu oranisasi. Terutama dalam hubungan antara
pemimpin dengan individu anggota atau bawahan ,secara umum mengacu kepada
pendapat Robbins bahwa komunikasi adalah memindahkan makna dari seorang kepada
orang lain sehingga informasi dengan gagassan dapat tersampaikan.
Komunikasi yang baik adalah bila makna di
kirimkan oleh pengeriman pesan di mengerti secara tepat oleh pemimpin pengirim
pesan. Komunikasi pesan berlangsung antara individu dengan individu lainnya.
Dapat di simpulkan bahwa komunikasi
merupakan wahana bagi individu dan kelompok menyampaikan ide, atau pikiran atau
perasaan dalam intraksi satu sama lain.
Prilaku konikasi pimpinan adalah mencakup
mengarahkan perhatian orang lain menuju visi dan nilai organisasi .
C.
Keteladanan Kepemimpinan.
Keteladanan adalah prilaku yang terpuji dan
di senangi karena sesuai dengan nilai-nilai
kebaikan dan kebenaran ,menjalankan keteladanan merupakan cara yang bisa di
laukan para pemimpin dalam memotivasi para pegawai untuk bekerja dengan
berdasarkan visi.
Perilaku keteladanan adalah dengan
menunjukkan kepada parah bawahan mengenai apa yang harus mereka lakukan
memberikan contoh-contoh dan terlibat dalam prilaku simbolik yang memberikan
contoh-contoh prilaku yang yang layak untuk di lakukan.
Sesuai dengan perbuatan adalah kunci
kredelibitas ,kadang kredibelitas dinamakan pribadi sebagimana di jelaskan
sters ,bahwa kejujuran dan integritas merupakan pondasi sifat prilaku
kepemimpinan.
Menurut Shelton, integritas adalah dasar
dari kepercayaan ,tidak sebagai alat produk/hasil. Integritas adalah suatu
kualitas yang tidak dapat di cari tetapi harus dapat di pancarkan.
D.
Pemberian Reward dan
Hukuman.
Pemberian imbalan hukuman yang lakukan oleh
seseorang pimpinan di mungkinkan karena ia memiliki kekuasaandan kewenanagan.
Kewenagan dan kekuasaan dan pengaruh di
jelaskan Dalin, bahwa:
a. Kewenangan adalah hal formal untuk
membuat keputusan.
b. Kekuasaan adalah kemampuan (buka hak)
untuk memberikan imbalan dan hukum.
c. Pengaruh adalah kemampuan membuat
keputusan melaksanakan tanpa bertolak
belakang dengan kewengan atau kekuasaan.
Berdasarkan pendapat di atas di simpulkan
bahwa prilaku memberika imbalan dan hukuman dalam kepemimpinan bersumber dari
kekuasaan dan kewenangannya untuk mempengaharui para bawahan dan kewenangaan
untuk mempengaharui para bawahan dalam melakukan kegiatan secara sukarela
sehingga tujuan yang tercapai.
BAB V. KEPEMIMPINAN KEPENDIDIKAN KONTEMPORER
A. Kepemimpinan dan Manajemen
Pendidikan
1. Kepemimpinan pendidikan.
Pendidikan adalah proses bimbingan yang di
berikan orang dewasa kepada anak yang sedang berkembang untuk mencaapai
perkembangan optimal sehingga anak mencapai kedewasaan. Pendidikan nasioanal
adalah pendiidkan yang inttegral dengan fokus pembinaan potensi pribadi, spiritual,
dan intlektual sert potensi kemasyarakatan. Pendidkan merukapan hak asasi
manusia yang menjadi kunci keberlanjutan pembangunan dan kedamaian pada semua
negara dan dalam konteks pergaulan antar negaara.
2. Manejemen Pendidikan.
Manejemen pendidikan merupakan bagian dari
manajemen umum karena manajmen bergerak dalam memberikan layanan jasa untuk
umum karena semakin besarnya beban tugas pendidikan terutama dalam menanggapi
manjamurnya lembaga lembaga pendiidkan formal pada abad ke 20 maka manejemen
pendiidkan berdiri sendiri.
B. Taktik Mempengaharui dalam Kepemimpinan
Sekolah.
1. Memulai dari komunikasi yang baik.
Dengan fungsi kepemimpinan tersebut semua
struktur administrator dan kepemimpinan dalam praktinya adalaah secara
eesensial kegiatan intersioanal .
Law dan Glover menjelaskan bahwa komunikasi
efektif adalah amat penting dalam mencapai manejemen yang efektif sekali gus
menentukan keberhasilan para pimpinan.
2. Keputusan yang melibatkan personil
sekolah.
Kemampuan mengambil keputusan oleh kepala
sekolah tercermin pada prilaku
a. Mengambil keputusan bersama tenaga
kependidikan
b. Mengambil keputusan untuk kepentingan
internal sekolah.
c. Mengambil keputusan untuk kepentingan
eekssternal sekolah.
3. Kepemimpinan kepala sekolah :
Membangun
visi. Salah satu kepemimpinan adalah menciptakan visi daan mengembangakan
strtegi untuk mencapainya secara tradisional dalam waktu yang lebih
stabil.secara tradisional dalam waktu yang lebih stbil ,pimpinan puncak
mendefinisikan visi dan mengatur manusia ddan sumbernya material untuk mencapai
visi pada dewasa ini.
C.
Kepemimpinan fasilatif : memberikan jalan perubahan sekolah.
Kepemimpinan pendidikan di sekolah di
temukan dalam kepemimpinan sekolah ,pengawas dan para guru . Dalam konteks
kepemimpinan adalah salah satu cara pemimpin dalam bretraksi dengan
anggota atau bawahannya ,banyak strategi atau model prilaku
yang dapat di gunakan untuk mempengaharui orang lain dalam suasana
kepemimpinan.
D.
Kepemimpinan Mutu sekolah
unggul sebuah tawaran.
Tugasnya mutu adalah sifat jasa dan hasilnya
yang sesuai dengan dan bahkan melebihi harapan ,keinginan dan kebutuhan para
pelanggan baik masa kini maupun pada masa yang akan datang. Mutu pendidikan
adalah mutu lususan dan pelayanan yang memuaskan mutu lulusan yang berkaitan
dengan nilai baik di terima melanjutkan ke jenjang pendiidkan lebih tinggi dan
berkualitas memiliki keperibadian yang baik.
BAB VI. EFEKTIVITAS
KEPEMIMPINAN
A.
Kepemimpinan kepala
sekolah.
Kepala sekolah adalah perannya
menjalankan kepemimpinannya pendiidkan atau di sebut dengan kepemimpinan
intruksional ,menurut pendiidkan kepemimpinan adalah suatu kualitas kegiatan
kegiatan yang intregrasi di dalam sutau pendidkan. Lebih jauh di jelaskan bahwa
kepala sekolah juga harus menanggapi kompnen lain yakni para pendidik ,mereka
mennaggung jawab untuk meningkatkan profesionalitas kerja diskolah ,mengenai
praktik praktik buruk dan tidak layak pada sifat baik di ruangaan kelas maupun
di luar sekolah.
1.
Strategi kepemimpinan
kepala skolah.
Seorang kepala sekolah adalah pimpinan
pengajaran ,tugasnya adalah melaksanakan ,dan mengawasi aktivitas sekolah
dengan menyusun tujuan ,memilihara di siplin dan mengevaluasi hasil pembelajran
yang di capai .
2.
Peran kepala sekolah
sebagai pemimpin.
Peran kepala sekolah sebagai pemimpin
tanggung jawab secara umum terhadap kelancaran dan keberhasilan fungsi dan
tujuan kegiatan sekolah, dalam peran ada kewajiban dan tanggung jawab tugas
.(kontrak psikologis) yang harus di laksanakan dalam wujud kegiatan.
3. Efektifitas kepemimpinan kepala sekolah.
a. Arti
kepemimpinan efektif.
Pemimpin tidak akan mampu berbuat banyak tanpa partisipasi orag orang yang di
gunakan dalam organisasi atau masyrakat tidak akan efektif menjalankan tugas dan kewajibannya tanpa
pengaruh pengarahan ,pengawasan dan kerjasama dengan pemimpin.
b. Karateristik kepemimpinan efektif.
Tak seorang pun di lahirkan benar benar
sebagai pemimpin mungkin saja seeseorang memiliki kemampuan tertentu yang
membolehkan mereka untuk berkembang menjadi seorang pemimpin yang baik. Dalam
mengenal kepemimpinan adalah penting memelihara pikiran dalam perbedaan antara
kesatuan orang dari dua sisi dan kelompok disisi lainnya.
Kepemimpinan pengawas pendidikan adalah
termasuk kepemimpinan intruksional ,karena pengawas pendiidkan memberikan
pengaruh atas prilaku peran guru dalam proses pendidikan yang di laksanakan baik
di dalam ruangan maupun di luar sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar