KEPEMIMPINAN
PENDIDIKAN KONTEMPORER
( Prof.
Dr. Syafaruddin, M.Pd, 2013)
DI SUSUN
Oleh
Nama : Adya Bagas Wibisono
NIM : 0309161014
Dosen Pengampu : Amiruddin Hasibuan, M.Pd
Mata Kuliah : Kepemimpinan Pendidikan
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN 2018
EXECUTIVE SUMMARY
Dalam makalah cbr ini menjelaskan mengenai pengertian dan
jenis-jenis kepemimpinan juga membandingkan buku yang berjudul “Kepemimpinan
Pendidikan Kontemporer” dengan buku yang berjudul “Manajemen Organisasi”. Dalam
buku Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer, pada bab 1 yaitu menjelaskan
bagaimana membenahi kepemimpinan agar dalam suatu sekolah dalam berjalan dengan
baik. Seperti yang dikemukakan oleh Dalin (1998:27) bahwa perbaikan sekolah
adalah usaha sistematik dan berkelanjutan dalam bidng perubahan kondisi
pembelajaran dan yang berkenaan dengan kondisi internal dalam satu atau lebih
sekolah dengan tujuan akhir pencapaian sasaran sekolah secara lebih efektif.
Di makalah ini juga meberikan pandangan berbeda buku yang
dikritik dengan buku pembanding. Disini menjelaskan ciri dan karakteristik
bagaiman menjadi pemimpin dalam suatu bidang pendidikan. bukan hanya tentang
pemimpin saja, melainkan makalah ini juga memberikan pandangan kepada pembaca
bahwa untuk memimpin suatu bidang atau organisasi diperlukan ketelatenan
ataupun kecakapan yang baik dari segi intelektualnya atau memiliki “nilai”
lebih dari orang yang berada diantara ataupun didalam organisasi. Hal ini
bertujuan agar tercapainya tujuan bersama dalam organisai dan dapat membentuk
kinerja bawahan menjadi lebih baik.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan CBR atau
Critical Book Review.
Alhamdulillah,
akhirnya saya dpat mengerjakan tugas CBR ini dengan tepat waktu. Untuk itu saya, saya
berterima kasih kepada teman-teman saya yang membantu dalam proses pengerjaan
tugas ini dan juga terima kasih kepada bapak dosen yang sudah memberikan
petunjuk dalam mengerjakan CBR ini.
Terlepas dari semua itu, saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi tata
bahasa, tata letak, atau yang berkenaan dengan materi CBR. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan
kritik dari bapak agar saya dapat
memperbaiki CBR ini dan dapat mengerjakan CBR selanjutnya dengan lebih baik
Demikian yang dapat saya
sampaikan kepada bapak, jika ada salah kata dalam penulisan saya mohon
dimaafkan dan diberi bimbingan kepada saya.
Penulis
Adya
Bagas Wibisono
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Rasionalisasi
pentingnya CBR
B.
Tujuan
penulisan CBR
C.
Manfaat CBR
D.
Identitas
buku yang direview
BAB II. RINGKASAN BUKU
A.
Bab I
B.
Bab II
C.
Bab III
D.
Bab IV
E.
Bab V
F.
Bab VI
BAB III. PEMBAHASAN
A.
Pembahasan
Isi Buku
a.
Bab I
pembahasan tentang Pendahuluan
b.
Bab II
pembahasan tentang Eksistensi Sekolah
c.
Bab III
pembahasan tentang Konsep Dasar Kepemimpinan
d.
Bab IV
pembahasan tentang Dimensi Praktik Kepemimpinan
e.
Bab V
pembahasan tentang Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer
f.
Bab VI
pembahasn tentang Efektivitas Kepemimpinan Pendidikan
B.
Kelebihan
dan Kekurangan buku
1.
Dilihat dari
aspek tampilan
2.
Dilihat dari
aspek layout dan tata letak, serta tata tulis
3.
Dari aspek
isi buku
4.
Dari aspek
bahasa
BAB IV. PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Rekomendasi
BAB I. PENDAHULUAN
A.
RASIONALISASI
PENTINGNYA CBR
Cbr atau Critical Book Review, merupakan tujuan untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan buku saja. Melainkan dengan melakukan CBR,
kita dapat mengetahui dan menambah wawasan ilmu dalam membaca buku yang akan
CBR dan kita bandingkan dengan buku lain. Secara rasionalnya, dengan melakukan
kegiatan ini ilmu pengetahuan dapat berkembang dan kita dapat mengetahui materi
baru tentang mata kuliah yang kita pelajari. Dan juga dapatmengasahkan dalam
melakukan pembandingan terhadap buku tersebut. Juga melatih membaca, karena
sebelum melakukan pembandingan atau mengkritik buku tersebut diharuskan pula
kita membaca buku tersebut agar kita dapat memahami isi buku dan bisa
membandingkan dengan buku lainnya.
B.
TUJUAN
PENULISAN CBR
Tujuannya yaitu untuk memenuhi penyelesaian tugas individu saya pada
mata kuliah KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN, meningkatkan skill atau kemampuan membaca
dan ilmu pengetahuan saya karena membaca buku ini. Tidak hanya itu saja, juga
dapat membantu saya dalam bertanggung jawab untuk menyelesaikan CBR ini.
Menguatkan rasa pantang menyerah dalam diri saya, karena jika menyerah atau
mudah putus asa tugas ini tidak akan terselesaikan ataupun bisa jadi tidak
dikerjakan sama sekali. Juga membantu saya agar lebih mampu untuk melakukan CBR
dalam mata kuliah lain.
C.
MANFAAT
CBR
Dapat diketahui bahwa CBR memiliki berupa manfaat seperti, dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan kita, dapat membuat kita menjadi bertanggung
jawab, dapat membuat kita mandiri, melatih kita dalam membuat agar bisa jadi
lebih baik, mengetahui jenis-jenis buku, melatih cara pola pikir kita dengan
membandingkan suatu buku.
D.
Identifikasi
buku yang direview:
1.
Judul : Kepemimpinan
Pendidikan Kontemporer
2.
Edisi : Maret 2013
3.
Pengarang : Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd
Drs. Asrul, M.Si
4.
Penerbit : Citapustaka Media
5.
Editor : Mesiono, M.Pd
6.
Tahun
terbit : 2013
7.
Kota
Terbit : Bandung
8.
ISBN : 979-3216-92-1
BAB II.
RINGKASAN BUKU
JUDUL BUKU :
KEPEMIMPINAN PENDIDKAN KONTENPORER.
PENULIS : Prof
.Dr.Syafaruddin, M. Pd.
Drs .Asrul
,M,Si.
EDITOR :
Mesiono ,M.pd.
CETAKAN PERTAMA :
Maret 2013.
PENATA LETAK :
Tim pracetak citapustaka.
ISBN :
979-32116-92-1.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Menengok Rapuhnya Sekolah
Rendahnya kualitas SDM merupakan masalah
mendasar yang dapat menghambat pembangunan ,perkembangan ekonomi dan kebudayaan
nasional.berbagai keruyaman internal yang di gambarkan di atas ,dan intervensi
faktor internal terhadap sekolah baik yang fositif untuk perbaikan dan
peningkatan mutu maupun pengaruh negatif yang memperlemahkan mutu maupun
pengaruh negatif yang memperlemah mutu pendidikan.
Dewasa ini para kepala sekolah, termasuk
pendidikan tengah menghadapi berbagai tuntunan masyarakt agar mereka mengambil
solusi dan tindakan perbaikan sekolah. Tututan tersebut muncul ke permukaan
karena hasil pendidikan belum sepenuhnya menghasilkan pengharapan banyak pihak,
dunia usaha dan industri, pemerintah, orang tua, dan masyarakat. Ternyata hasil
pendidikan masih menunjukkan rendahnya mutu lulusan, kurikulumnyang terlalu
berat bagi anak, sarana dan prasaran yang kurang lengkap, kinerja guru masih
menyedihkan, motivasi belajar siswa rendah, dan nampaknya keterlibatan orang
tua juga rendah. Semua itu semakin melengkapi runyamnya kondisi pedidikan
nasional. Begitu pula yang terjadi pada berbagai sekolah utamanya di
daerah-daerah pinggiran dan terpencil di negeri ini.
B. Beberapa Kemungkinan
Secara ideal, di dalam sistem sekolah terjadi
proses interaksi kepala sekolah, guru, pegawai/karyawan, pengawas, komite
sekolah serta murid. Semua proses interaksi berlangsung karena di pengaruhi
fungsi pengorganisasian, pembagian tugas, komunikasi, motivasi, kewenangan, dan
keteladanan. Kemudian adanya struktur pengorganisasian sekolah mengarahkan
unsur manusia berinteraksi organisasi sekolah. Kepala sekolah sebagai pimpinan
berperan mejalin kepemimpinan, manajer, pendidik, pengawas, dan pendorong bagi
guru-guru dalam proses kependidikan melalui pembelajaran dan latihan. Guru
berinteraksi sesama guru dan murid dalam proses pengajaran dan pembelajaran.
Demikian pula ada pola komunikasi dalam interaksi ini sebagai inti kegiatan
kemanusiaan mengembangkan potensi anak didik atau pelajar menuju kedewasaan
dalam makna yang luas sehingga dpat mengisi peran sesuai sistem sosial.
C. Membenahi Kepemimpinan
Pendapat Velze yang dikemukakan Dalin bahwa
perbaikan sekolah adalah suatu usaha sismatik dan berkelanjutan dalam bidang
perubahan kondisi pembelajaran dan yang berkenaan dengn kondisi internal dalam
satu atau lebih sekolah dengan tujuan akhir pencapaian sasaran sekolah secara
lebih efektif.
BAB II. MEMAHAMI EKSISTENSI SEKOLAH
A. Eksistensi Organisasi
Menurut Winardi, seorang manajer seorang
dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab atas hasil pekerjaan satu orang
atau lebih. Manusia merupakan sebuah sumber daya dasar dari organisasi.
B. Sekolah Sebagai Organisasi Sistem
Perkembangan organsasi telah melewati priode
panjang di atas sepanjang kebudayaan manusia, oleh owen menjelaskan paling
tidak ada dua priode utama pelanggan terhadap organisasi yaitu.
a.Priode modren.
Priode
modren selama beberapa dakkade ,para pakar didonimasis kajian terhadap prilaku
organisasi dibutuhkan menggunakan suatu kajian terhadap prilaku organisasi
dibutuhkan suatu cara pandang organisasi dan prilaku orang didalamnya.
b. Priode pasca modren.
Greenfieeld
pada tahun 1974 di inggris dinyatakan bahwa pendekatan modren terhadap
pemikiran organisasi mengalami kejatuhannya, karena ketidakmampuan terhadap
pendekatan ilmu fisika dalam memahami prilaku manusia dan problem
organisasi di sekolah.
Untuk
menghasilkan itu semua tidak hanya usaha sekolah saja yang di andalkan namun
juga mendukungdari masyrakat sangat di butukan. 0rganisasi sebesar ini haruslah
berunsur resmi oleh karena itu sarana kerja sekolah tersebut harus di bentuk
oleh masing-masing sistem masyarakat budaya dan lulusan-lulusan setiap sekolah.
C. Aplikasi Model Organisasi di Sekolah
Suatu model menggunakan bentuk konpseptual
yang di tawarkan oleh sebagai pakar aliran dalam manajemen dan organisasi.
a. Model klasik menekankan beberapa
kratristik seperti rasionalitas , spesialis kerja, sentralisasi , sistem
pemerintah dan hirarki.
b. Model humanistik.
Model humanistik adalah dicirikan dengan rasa
hormat terhadap pribadi dan nilai manusia lainnya.
c. Model sistem.
Model sistem ini adalah populer dunia
industri beberapa dekat dan khususnya berguna bentuk organisasi dalam menghadapi
prubahan yang cepat.
D. Prinsip Organisasi Efektif di Sekolah
Krateristik di sekolah yang efektif mengikuti
prinsip prinsip berdasarkan kumpulan kumpulan organisasi organisasi. Memahami
organisasi sekolah adalah:
- sekolah sebagi organisasi mengsukseskan
masyarakat secara efektif.
- merawat atau memelihara organisasidengan
menaikkan derajat secara terbuka.
- mendukung aggota dalam megambil resiko
sehingga dapat mengembangkan fotensi .
- organisasi organisasi pendidikan dapat di
tingkatkan melaluai intraksi antara para anggotanya.
- organisasi organisasi yang efektif menolong
anggotanya dengan mendorong kepadanya.
Selanjutnya strukrur organisasi sekolah yang
efektif adalah:
a. Manajemen dasar kampus membuat keputusan.
b. Pihak sekolah harus memberikan tekanan
yang berarti dan kesukaan tentang sekolah.
c. Memiliki banyak waktu untuk mengenalkan
tentang hari hari sekolah.
d. Mensejajarkan kurikulum.
e. Kemantapan pada staf.
BAB III. KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN.
Kajian kepemimpinan berada dalam rangka
konsep hubungan dengan manusia ,banyak pakar manejemen dan kepemimpinan
mengajukan definisi yang dapat di jadikan krangka konseptual membahas tiori
kepemimpinan.
Harsey berpendapat kepemimpinan adalah proses
mempengaharui aktivitas seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan dan
situasi tertentu. Pendapat pertama menekankan makna kepemimpinan sebagai proses
mempengaharui untuk mencapai tujuan suatu
dalam situasi.
B. PERAN KEPEMIMPINAN.
Peran kepemimpinan dapat berllangsung di
dalam dan diluar organisasi ,karena itu salah satu peran strategis seseorang
dalam organisasi selain sebagai manejer adalah sebagai kepemimpinan.
Newel menjelakan bahwa peran adalah sama
dengan prilaku dalam kedudukan tertentu dan mencakup prilaku itu sendiri dan
sikap dan serta nilai yang melekat dalam prilaku.
Berdasarkan kesimpulan di atas bahwa peran adalah harapan yang merupakan
tertentu tentang prilaku dan aktivitas
yang harus dilakukan seseorang dalam kedudukan tertentu.
Overton fungsi kepemimpinandalam membagi visi
yaitu.
a. menciptakan visi
b. mempercepat komiten.
c. menginsspirasi kepercayaan.
d. integritas membagi kepercayaan.
e. mendukung
ktrampilan epercayaan berbicara melalui dialog.
F.
membaggi kepemimpinan ,dan mempermudah.
C. TEORI PRILAKU KEPEMIMPINAN.
Dalam membahas masalah prilaku dalam
kepemimpinan perlu terlebih dahulu dipami hakikat prilaku, menurut harsey dan
blanchard bahwa prilaku senantiasa berorientasi tujuan, bahwa kata lain
bertujuan mendorong lain untuk mencapai tujuan. Di jelaskan oleh Gibson, bahwa
prilaku pemimpin memilki prngaruh atas kinerja dan kepuasan kerja anggota.
D. KEPEMIMPINAN TRANSMASIONAL DAN TRANSAKIONAL.
Teori kepemimpinan transforsioanal secara
kuat di pengaharui oleh james mcgroger burns yang membedakan esensi teorinya
antara kepemimpinan transfungsional dengan transaksional. Keduanya di
definisikan dalam cakupan istilah komponen prilaku yang digunakan mempengaharui
anggota dengan pengaruh pimpinan atas anggota.
1. Prilaku kepemimpinan transfungsional
yaitu.
a. Prilaku ideal ,prilaku yang muncul dari
emosi memberi pengaruh kuat kepada pengikut dan
identifikasi kepemimpinan.
b. Simulasi intlektual adalah prilaku yang
meningkatkan kesadaran mengikuti untuk memandang masalah dari prsektif yang
baru.
c. Penghargaan individu.
e. Memotivasi insvirasi.
BAB IV. DIMENSI PRAKTIK KEPEMIMPINAN
A. Kepemimpinan Dan Pengambilan Keputusan.
Ada beberapa fokus dimensi prilaku
kepemimpinan yang akan di jelaskan dalam kajian ini sebagai pendalaman model
prilaku kepemimpinan. Pegambilan keputusan adalah bagian aktivitas penting
dalam proses kepemimpinan dalam organisasi .
Proses pengambilan keputusan mencakup
mengenali masalah menganalisi masalah, mengembangkan alternatif ,memutuskan
solusi terbaik dan melaksanakan keputusan dalam tindakan efektif.
Menurut Bush dan Comelan, pemimpin di
asosialisasikan dengan pengembangan dan komunikasi sebuah visi
sekolah.mengomunikasikan sesuatu yang ada di dalam visi menyaratkan tentang
sifat kepemimpinan.
Menurut Gamage dan pang, keputusan efeektif
tercapai jika sepenuhnya keputusan itu terdapat di laksanakan, dengan demikian
pimpinan perlu di melibatkan semua peersonil (guru dan pegawai) dalam mengambil
keputusan agar muncul rasa memiliki dan tanggung jawab agar muncul rasa
memiliki dan tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan.
B. Komunikasi Interpersonal.
Pemimpin menjalankan kepemimpinananya
menggunakan kalian dan kemampuan interpersonal. Dipahami bahwa kepemimpinan
yang ada dalam organisasi hanya akan eksis jika terbina hubungan interpersonal.
Robbins komunikasi menjadi syarat mutlak
dalam proses kepemimpinan suatu oranisasi. Terutama dalam hubungan antara
pemimpin dengan individu anggota atau bawahan ,secara umum mengacu kepada
pendapat Robbins bahwa komunikasi adalah memindahkan makna dari seorang kepada
orang lain sehingga informasi dengan gagassan dapat tersampaikan.
Komunikasi yang baik adalah bila makna di
kirimkan oleh pengeriman pesan di mengerti secara tepat oleh pemimpin pengirim
pesan. Komunikasi pesan berlangsung antara individu dengan individu lainnya.
Dapat di simpulkan bahwa komunikasi merupakan
wahana bagi individu dan kelompok menyampaikan ide, atau pikiran atau perasaan
dalam intraksi satu sama lain.
Prilaku konikasi pimpinan adalah mencakup
mengarahkan perhatian orang lain menuju visi dan nilai organisasi .
C. Keteladanan Kepemimpinan.
Keteladanan adalah prilaku yang terpuji dan
di senangi karena sesuai dengan
nilai-nilai kebaikan dan kebenaran ,menjalankan keteladanan merupakan cara yang
bisa di laukan para pemimpin dalam memotivasi para pegawai untuk bekerja dengan
berdasarkan visi.
Perilaku keteladanan adalah dengan
menunjukkan kepada parah bawahan mengenai apa yang harus mereka lakukan
memberikan contoh-contoh dan terlibat dalam prilaku simbolik yang memberikan
contoh-contoh prilaku yang yang layak untuk di lakukan.
Sesuai dengan perbuatan adalah kunci
kredelibitas ,kadang kredibelitas dinamakan pribadi sebagimana di jelaskan
sters ,bahwa kejujuran dan integritas merupakan pondasi sifat prilaku
kepemimpinan.
Menurut Shelton, integritas adalah dasar dari
kepercayaan ,tidak sebagai alat produk/hasil. Integritas adalah suatu kualitas
yang tidak dapat di cari tetapi harus dapat di pancarkan.
D. Pemberian Reward dan Hukuman.
Pemberian imbalan hukuman yang lakukan oleh
seseorang pimpinan di mungkinkan karena ia memiliki kekuasaandan kewenanagan.
Kewenagan dan kekuasaan dan pengaruh di
jelaskan Dalin, bahwa:
a. Kewenangan adalah hal formal untuk membuat
keputusan.
b. Kekuasaan adalah kemampuan (buka hak)
untuk memberikan imbalan dan hukum.
c. Pengaruh adalah kemampuan membuat
keputusan melaksanakan tanpa bertolak
belakang dengan kewengan atau kekuasaan.
Berdasarkan pendapat di atas di simpulkan
bahwa prilaku memberika imbalan dan hukuman dalam kepemimpinan bersumber dari
kekuasaan dan kewenangannya untuk mempengaharui para bawahan dan kewenangaan
untuk mempengaharui para bawahan dalam melakukan kegiatan secara sukarela
sehingga tujuan yang tercapai.
BAB V. KEPEMIMPINAN KEPENDIDIKAN KONTEMPORER
A.
Kepemimpinan dan Manajemen Pendidikan
1. Kepemimpinan pendidikan.
Pendidikan adalah proses bimbingan yang di
berikan orang dewasa kepada anak yang sedang berkembang untuk mencaapai
perkembangan optimal sehingga anak mencapai kedewasaan. Pendidikan nasioanal
adalah pendiidkan yang inttegral dengan fokus pembinaan potensi pribadi,
spiritual, dan intlektual sert potensi kemasyarakatan. Pendidkan merukapan hak
asasi manusia yang menjadi kunci keberlanjutan pembangunan dan kedamaian pada
semua negara dan dalam konteks pergaulan antar negaara.
2. Manejemen Pendidikan.
Manejemen pendidikan merupakan bagian dari
manajemen umum karena manajmen bergerak dalam memberikan layanan jasa untuk
umum karena semakin besarnya beban tugas pendidikan terutama dalam menanggapi
manjamurnya lembaga lembaga pendiidkan formal pada abad ke 20 maka manejemen
pendiidkan berdiri sendiri.
B. Taktik Mempengaharui dalam Kepemimpinan
Sekolah.
1. Memulai dari komunikasi yang baik.
Dengan fungsi kepemimpinan tersebut semua
struktur administrator dan kepemimpinan dalam praktinya adalaah secara
eesensial kegiatan intersioanal .
Law dan Glover menjelaskan bahwa komunikasi
efektif adalah amat penting dalam mencapai manejemen yang efektif sekali gus
menentukan keberhasilan para pimpinan.
2. Keputusan yang melibatkan personil
sekolah.
Kemampuan mengambil keputusan oleh kepala
sekolah tercermin pada prilaku
a. Mengambil keputusan bersama tenaga
kependidikan
b. Mengambil keputusan untuk kepentingan
internal sekolah.
c. Mengambil keputusan untuk kepentingan
eekssternal sekolah.
3. Kepemimpinan kepala sekolah :
Membangun visi. Salah satu kepemimpinan adalah
menciptakan visi daan mengembangakan strtegi untuk mencapainya secara
tradisional dalam waktu yang lebih stabil.secara tradisional dalam waktu yang
lebih stbil ,pimpinan puncak mendefinisikan visi dan mengatur manusia ddan
sumbernya material untuk mencapai visi pada dewasa ini.
C. Kepemimpinan fasilatif : memberikan
jalan perubahan sekolah.
Kepemimpinan pendidikan di sekolah di temukan
dalam kepemimpinan sekolah ,pengawas dan para guru . Dalam konteks kepemimpinan
adalah salah satu cara pemimpin dalam bretraksi dengan anggota atau
bawahannya ,banyak strategi atau model prilaku yang dapat di gunakan
untuk mempengaharui orang lain dalam suasana kepemimpinan.
D. Kepemimpinan Mutu sekolah unggul sebuah tawaran.
Tugasnya mutu adalah sifat jasa dan hasilnya
yang sesuai dengan dan bahkan melebihi harapan ,keinginan dan kebutuhan para
pelanggan baik masa kini maupun pada masa yang akan datang. Mutu pendidikan
adalah mutu lususan dan pelayanan yang memuaskan mutu lulusan yang berkaitan
dengan nilai baik di terima melanjutkan ke jenjang pendiidkan lebih tinggi dan
berkualitas memiliki keperibadian yang baik.
BAB VI. EFEKTIVITAS
KEPEMIMPINAN
A. Kepemimpinan kepala sekolah.
Kepala
sekolah adalah perannya menjalankan kepemimpinannya pendiidkan atau di sebut
dengan kepemimpinan intruksional ,menurut pendiidkan kepemimpinan adalah suatu
kualitas kegiatan kegiatan yang intregrasi di dalam sutau pendidkan. Lebih jauh
di jelaskan bahwa kepala sekolah juga harus menanggapi kompnen lain yakni para
pendidik ,mereka mennaggung jawab untuk meningkatkan profesionalitas kerja
diskolah ,mengenai praktik praktik buruk dan tidak layak pada sifat baik di
ruangaan kelas maupun di luar sekolah.
1. Strategi kepemimpinan kepala skolah.
Seorang kepala sekolah adalah pimpinan
pengajaran ,tugasnya adalah melaksanakan ,dan mengawasi aktivitas sekolah
dengan menyusun tujuan ,memilihara di siplin dan mengevaluasi hasil pembelajran
yang di capai .
2. Peran kepala sekolah sebagai pemimpin.
Peran kepala sekolah sebagai pemimpin
tanggung jawab secara umum terhadap kelancaran dan keberhasilan fungsi dan
tujuan kegiatan sekolah, dalam peran ada kewajiban dan tanggung jawab tugas
.(kontrak psikologis) yang harus di laksanakan dalam wujud kegiatan.
3. Efektifitas kepemimpinan kepala sekolah.
a.
Arti kepemimpinan efektif.
Pemimpin tidak akan mampu berbuat banyak tanpa partisipasi orag orang yang di
gunakan dalam organisasi atau masyrakat tidak akan efektif menjalankan tugas dan kewajibannya tanpa
pengaruh pengarahan ,pengawasan dan kerjasama dengan pemimpin.
b. Karateristik kepemimpinan efektif.
Tak seorang pun di lahirkan benar benar
sebagai pemimpin mungkin saja seeseorang memiliki kemampuan tertentu yang
membolehkan mereka untuk berkembang menjadi seorang pemimpin yang baik. Dalam
mengenal kepemimpinan adalah penting memelihara pikiran dalam perbedaan antara
kesatuan orang dari dua sisi dan kelompok disisi lainnya.
Kepemimpinan pengawas pendidikan adalah
termasuk kepemimpinan intruksional ,karena pengawas pendiidkan memberikan
pengaruh atas prilaku peran guru dalam proses pendidikan yang di laksanakan
baik di dalam ruangan maupun di luar sekolah.
BAB III.
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN ISI BUKU
a. Pembahasan Bab I tentang “Pendahuluan”.
Di kemukakan oleh Hoy, et al (2000) bahwa sekolah memiliki
karakteristik, yaitu:
-
Kepala
sekolah yang efektif
-
Kepercayaan
penuh kepada kepala sekolah oleh staf dan guru serta orang tua.
-
Komitmen dan
kepercayaan semua staf, administrator, dan para guru untuk hadir ke sekolah.
-
Manajemen
yang baik dan efisiensi penggunaan sumberdaya, mencakup, keuangan yang didapat
sekolah.
-
Nilai yang
baik dari uang yang diberikan kepada sekolah.
Namun
menurut buku dari “Manajemen Organisasi” tidak dijelaska mengenai karakteristik
sekolah tapi disini dijelaskan menurut Lewis, yaitu kualitas dan kinerja anggota
menjadi tanggung jawab setiap pemimpin. Dengan visi, misi, keteladanan,
disiplin, pembagian tugas dan iklim yang diciptakan dalam organisasi akan
menghasilkan kinerja anggota yang baik. Bertolak dari kinerja anggota akan
melahirkan kinerja organisasi yang efektif.
b. Pembahasan Bab II tentang “Empat Elemen dasar Organisasi”.
Di
kemukakan oleh Winardi, yaitu: kumpulan orang-orang, pembagian kerja,
bekerjasama, tujuan bersama.
Buku
“Manajemen Organisasi”, menurut Mullins manajemen yaitu mencakup orang yang melaksanakan tanggung
jawab mencapai tujuan dalam suatu struktur organisasi
dan
peran yang jelas. Itu artinya, manajemen berkaitan dengan organisasi. Di dalam
organisasi ada struktur yang jelas dengan pembagian tugas dan kewenangan formal
sebagai upaya menggerakkan personil melakukan tugas mencapai tujuan.
c. Pembahasan Bab III tentang “Kepemimpinan”
Buku
ini menjelaskan menurut Overton fungsi kepemimpinan dalam membagi visi,
mencakup:
-
Menciptakan
visi dan perasaan bersama
-
Mempercepat
komitmen
-
Menginspirasi
kepercayaan
-
Integritas
membagi pandangan
-
Mendukung
ketrampilan berbicara melalui dialog
-
Menolong
orang lain sesuai pengaruh yang diberikan
-
Membagi
kepemimpinan, dan mempermudah.
”Manajemen
Organisasi” menjelaskan Di sini ditegaskan bahwa sifat dasar dari pekerjaan
manajerial adalah mengkoordinasikan pekerjaan individu, kelompok
dan
organisasi melalui pelaksanaan empat fungsi manajemen yaitu; perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan sehingga tercapai efektivitas
individu, kelompok dan organisasi (Gibs, et al, 1997).
d. Pembahasan Bab IV tentang “Pemimpin”
Menurut
Locke, para pemimpin sukses yang umumnya memiliki kemampuan atau keahlian
interpersonal yang amat kuat, mampu berurusan, dengan orang banyak, diplomatis
serta penuh perhitungan.
Namun
menurut Overton, pemimpin itu adalah (1) kecerdasan-para pemimpin
cenderung
memiliki kecerdasan lebih tinggi daripada anggotanya, (2) kematangan
sosial-para pemimpin cenderung memiliki kematangan emosi dan minat yang sangat
luas, (3) memiliki motivasi dan orientasi prestasi-para pemimpin berusaha
mencapai sesuatu, bila mereka mencapai satu tujuan, akan mencapai yang lain.
Motivasi pemimpin biasanya tidak bergantung pada faktor luar, (4) memiliki rasa
percaya diri dan keterampilan
komunikasi-pemimpin
mengenali kebutuhan bekerjasama dengan oranglain dan hormat terhadap pribadi
individu.
e. Pembahasan Bab V tentang “Visi Pemimpin”
Di
jelaskan bahwa visi itu sangat penting bagi pemimpin seperti pendapat Kotter
(1993), yaitu bagi para pemimpin dalam mencapai visi mereka adalah dengan
tantangan, membesarkan hati, membolehkan, pelatihan dan sebagai teladan bagi
tim kepemimpinan dan anggota.
Di
buku satu lagi dalam bab ini tidak dijelaskan mengenai visi pemimpin, melainkan
menjelaskan mengenai komunikasi dalam menjalankan organisasi. Menurut Raymond
Ross dalam Hunt (1980) mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu proses
mencakup penyimpanan, pemilihan dan pengiriman simbol dalam suatu cara sebagai
usaha membantu pendengar menerima dan menciptakan ulang dalam pikirannya
berisikan makna dalam pikiran komunikator.
f.
Pembahasan
Bab VI tentang “Efektivitas Kepemimpinan Pendidikan”
Disini
lebih menjelaskan tentang kepala sekolah yang akan memimpin sekolahnya. Seperti
yang memiliki intelektual yang memadai atau diatas rata-rata, seperti dalam
ungkapan Foster (1989) yaitu para pemimpin harus melihat diri mereka sebagai
bagian diri dari berbagai diskusi kebijakan, tidak hanya pelaksanaan kebijakan
yang diputuskan oleh orang lain.
Justru
sebaliknya dalam buku “Manajemen Organisasi” tidak menjelaskan tentang
kepemimpinan pendidikan. Melainkan menjelaskan tentang motivasi, yang berguna
dan harus dilakukan dalam menjalankan suatu organisasi atau sekolah. Yang
dijelaskan oleh Zainun (1986) menjelaskan istilah motivasi dikaitkan dengan
kebutuhan (needs) atau insentif (incentive) suatu perangsang dalam proses pekerjaan.
Kedua istilah ini seperti
dua
sisi mata uang logam yang sama, seperti hubungan konsep tujuan dengan alat
untuk mencapai tujuan (ends and means concepts). Karena isentif dipandang
sebagai alat untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan para pekerja.
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
1. Dilihat dari aspek tampilan buku, buku yang di revuew adalah buku
dari karangan Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd yang beliau juga banyak mengeluarkan
karangan buku untuk bahan kuliah masiswa atau bahan penambah ilmu pengetahuan.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk
penggunaan font adalah:
Dari
aspek layout terlihat sangat bagus dan menarik, serta tata tulis yang disusun
juga sangat baik. Kalau dari segi font
mungkin saya rasa menggunakan times new roman atau arial.
3. Dari aspek isi buku:
Dari
aspek isinya, menurut saya menjelaskan dengan baik mengenai kepemimpinan dalam
dunia pendidikan. Dengan isi buku yang menurut memeang di peruntukkan untuk
para tenaga pendidik, jadi buku ini sangat membantu para tenaga pendidik dan
juga calon pendidik dalam memenuhi kriteria kepemimpinan dalam menjalani suatu
organi yang di masyarakat.
4. Dari aspek tata bahas, buku tersebut adalah
Dari
segi bahasa, buku ini menampilkan bahasa yang baik dan mudah di mengerti para
pembaca. Menurut saya buku ini menyesuaikan para pembaca dengan menggunakan
tata bahas yang dapat di pahami agar makna dari buku tersebut dapat dicerna
dengan baik pembaca.
BAB IV.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mengenai dua buku yang saya cbr yaitu buku
pertama adalah “Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer” dan buku kedua yaitu
“Manajemen Organisasi”, menurut saya kedua buku ini menjelaskan tentang
bagaiman kita sebagai tenaga pendidik atau calon tenaga pendidik agar
mengetahui karakter atau pentingnya memahami kepemimpinan yang bertujuan agar
disaat kita nanti memimpin suatu organisasi atau sekolah, kita dapat
menjalankannya dengan sangat baik. Tapi kedua buku tersebut menjelaskan atau
berfokus pada satu hal saja. Seperti buku pertama, buku tersebut menjeaskan
tentang bagaiman menjadi pemimpin dalam bidang pendidikan, contohnya seperti
kepla sekolah. Lain halnya dengan buku kedua, yang menjelaskan tentang
kepemimpinan secara umum. Seperti menjadi seorang manaejer atau menjadi
pemimpin dalam suatu organisasi atau dalam suatu bidang pekerjaan. Namus
disamping itu semua, buku tersebut saling berkaitan dengan satu dengan lainnya.
Seperti pentingnya berkomunikasi yang baik dan memberi motivasi kepada bawahan
agar bahawan tersebut menjdai lebih giat dalam mengerjakan pekerjaannya.
B. Rekomendasi
Buku ini sangat direkomendasikan kepada
kepala sekolah, tenaga pendidik, ataupun kepada calon pendidik. Agar bertujuan
untuk menguasai teknik kepemimpinan yang baikdan dapat mencapai tujuan bersama.
DAFTAR
PUSTAKA
Kepemimpinan
Pendidikan Kontemporer, Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd, Citapustaka
Media, Bandung, 2013
Manajemen
Organisasi, H. Muhammad Rifa’i M.Pd, Citapustaka Media Perintis, Bandung,
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar