KONSEP MEDIA AUDIA VISUAL
(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Pendidikan Luar Sekolah)
Dosen Penggampu: M. Fadhli Said, S.Ag, MA
Disusun Oleh:
ELIN SURYANI (0309162022)
SITI AMINAH (0309162046)
MUKHLIDA ARAFIAH
(0309163069)
PEDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2016/2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR............................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah.............................................................................. 4
1.2 Rumusan
Masalah ....................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian audio visual................................................................................ 6
2.2 Manfaat media pembelajaran audio visual .................................................. 7
2.3 Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran audio visual...................... 8
2.4 proses perencanaan pembuatan media pembelajaran audio
visual............... 11
2.5 macam-macam media audio visual.............................................................. 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 16
3.2 Saran ........................................................................................................ 16
BAB IV DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 17
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb
Puji syukur senantiasa
selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Shalawat
serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat
manusia.
Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Luar Sekolah dan juga untuk khalayak
ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga
bermanfaat. Di dalam
makalah ini kami
menguraikan mengenai pemahaman mengenai konsep media audio visual dan aspek yang
menyertainya.
Dengan adanya makalah ini, penyusun mengucapkan
terimakasih kepada
1. M. Fadhli Said, S.Ag, MA selaku dosen pembimbing mata
kuliah Pendidikan Luar Sekolah.
2. Orang
tua yang selalu memberikan nasihat dan motivasi agar selalu semangat.
3. Dan
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Sudah sepantasnya mereka mendapatkan ucapan terimakasih, dan penyusun
mendoakan semoga semua amal baik mereka akan mendapat balasan pahala dari Allah
Subhannawataala.
Peribahasa “Tidak ada gading yang
tak retak”. Dengan hati terbuka penyusun akan menerima kritik dan saran untuk
perbaikan atas kekurangan dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca. Amin
Wa’alaikumsalam Wr.Wb Medan, 24 Maret 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi Informasi, sangat
berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui
kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan
saja dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga
bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik.
Menurut Sanjay proses pembelajaran merupakan
proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga
komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan
(siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran.
Kadang-kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Artinya,
materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh
siswa dengan optimal, artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami
dengan baik oleh siswa; lebih parah lagi siswa sebagai penerima pesan salah
menangkap isi pesan yang disampaikan. Untuk menghindari semua itu, maka guru
dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan
sumber pelajaran.[1]
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan media pembelajaran audio visual?
2. Apa
manfaat dari media audio visual ?
3. Apa saja kelebihan dan kelemahan media audio visual ?
4. Bagaimana proses perancangan pembuatan media audio visual ?
5. Apa saja
macam-macam media audio visual ?
C. Tujuan
1. Untuk
menjelaskan definisi media audio visual
2. Untuk mejelaskan manfaat dari media audio
visual
3. Untuk menjelaskan kelebihan dan kelemahan
media audio visual
4. untuk
menjelaskan proses perancangan
pembuatan media audio visual
5. Untuk
menjelaskan macam-macam media audio visual
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah
menambah pengetahuan kita mengenai definisi media audio visual, manfaat media
audio visual, kelemahan dan kelebihan media audio visual, cara pembuatan media
audio visual dan macam-macam media audio visual.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PengertianAudio Visual
Sebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka
terlebih dahulu kita mengetahui arti kata media itu sendiri. Apabila dilihat
dari etimologi “kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar,
maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu” .
Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For
Education Communication Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa “media
adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan informasi”. Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan
hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua
bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini,
dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah
ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru.
Dari ketiga jenis media yang ada yang biasa digunakan dalam proses
pembelajaran, bahwasanya media audio-visual adalah media yang mencakup dua
jenis media yaitu audio dan visual.
Jika dilihat dari perkembangan media
pendidikan, pada mulanya media hanya sebagai alat bantu guru. Alat bantu yang
dipakai adalah alat bantu visual misalnya gambar, model, objek dan alat-alat
lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta
mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun, karena terlalu
memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya orang kurang
memperhatikan aspek desain, pengembangan, produksi dan evaluasinya. Dengan
masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat
visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan audio sehingga kita
kenal adanya audio-visual . Konsep pengajaran visual kemudian berkembang menjadi
audio-visual pada tahun 1940, istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang
dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep gagasan dan pengalaman yang
ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.
Sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dan
pengajaran, media audio- visual mempunyai sifat sebagai berikut:
• Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
• Kemampuan untuk meningkatkan pengertian
• Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan)
belajar.
• Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement)
atau pengetahuan
hasil yang dicapai
• Kemampuan untuk
meningkatkan retensi (ingatan).
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual
(melihat).Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang
berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu
tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Pengertian
lain media audio-visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan
gambar bergerak dan bersuara. Paduan anatara gambar dan suara membentuk
karakter sama dengan obyek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori
media audio-visual adalah: televise, video-VCD,sound dan film.[2]
2.2 Manfaat media pembelajaran Audio Visual
Manfaat Menggunakan Media Berbasis Audio-Visual (Film atau Video). Beberapa
manfaat menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video) yaitu :
a) Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut;
a) Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut;
b) Film dan
video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan
secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c) Disamping mendorong dan
meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif
lainnya.
d) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang
pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
e) Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung
f) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
e) Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung
f) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
g) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film
yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu
atau dua menit.[3]
2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Media
Pembelajaran Audio Visual
Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Ada dua
jenis media audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.
Kelebihan Media
Audio Visual Gerak
1. Kelebihan dan kekurangan film sebagai media audio visual gerak.
a.Keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran antara lain:
1) Film dapat menggambarkan suatu
proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya.
2) Dapat menimbulkan kesan ruang dan
waktu.
3) Penggambarannya bersifat 3
dimensional.
4) Suara yang dihasilkan dapat
menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni.
5) Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
6) Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek
yang diperagakan.
7) Dapat
menggambarkan teori sain dan animasi.
b.Kekurangan-kekurangan film sebagai
berikut:
1)Film bersuara tidak dapat diselingi
dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian
pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.
2)Audien tidak akan dapat mengikuti
dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
3)Apa yang telah lewat sulit untuk
diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
2.Kelebihan dan kekurangan video sebagai media audio visual gerak
a. Kelebihan video
1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan
lainnya.
2) Dengan alat
perekam pita video sejumlah besar penonton dapt memperoleh informasi dari
ahli-ahli/ spesialis.
3)Demonstrasi yang sulit bisa
dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru dapat
memusatkan perhatian dan penyajiannya.
4)Menghemat waktu dan rekaman dapat
diputar berulang-ulang.
5)Keras lemah suara dapat diatur dan
disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar.
6)Guru bisa mengatur dimana dia akan
menghentikan gerakan gambar tersebut, artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru.
7) Ruangan tidak
perlu digelapkan waktu menyajikannya
b.Kekurangan video
1)Perhatian penonton sulit dikuasai,
partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
2) Sifat
komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian
bentuk umpan balik yang lain.
3)Kurang mampu menampilkan detail dari
objek yang disajikan secara sempurna.
4) Memerlukan
peralatan yang mahal dan kompleks
3. Kelebihan dan
kekurangan televisi sebagai media audio visual gerak
a. Kelebihan
televisi:
1)Bersifat langsung dan nyata, serta
dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
2)Memperluas tinjauan kelas, melintasi
berbagai daerah atau berbagai negara.
3) Dapat menciptakan kembali peristiwa
masa lampau.
4)Dapat mempertunjukkan banyak hal dan
banyak segi yang beraneka ragam.
5)Banyak mempergunakan sumber-sumber
masyarakat.
6)Menarik minat anak.
7)Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam intervice training.
8)Masyarakat diajak berpartisipasi
dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah
b. Kekurangan-Kekurangan
Televisi:
1)Televisi hanya mampu menyajikan
komunikasi satu arah.
2)Televisi pada saat disiarkan akan
berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesan nya sesuai
dengan kemampuan individual siswa.
3)Guru tidak memiliki kesempatan untuk
merevisi tayangan TV sebelum disiarkan.
4)Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau
kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar
yang disiarkan.
5)Kekhawatiran muncul bahwa siswa
tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersifat pasif
selama penayangan.
Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio Visual Diam
1. Kelebihan dan kekurangan film bingkai sebagai media audio visual diam.
a. Kelebihan film bingkai sebagai media
pendidikan adalah:
1)Materi pelajaran yang sama dapat
disebarkan ke seluruh siswa secara
serentak;
2)Perhatian anak-anak dapat
dipussatkan pada satu butir tertentu;
3) Fungsi berfikir
penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas;
4) Film bingkai berada di bawah kontrol
guru;
5) Dapat dilakukan secara klasikal
maupun individu;
6) Penyimpanannya mudah (praktis);
7) Dapat mengatasi keterbatasan
keterbatasan ruang, waktu dan indera;
8) Mudah direvisi/diperbaiki, baik
visual maupun audionya;
9)Relatif sederhana dan murah
dibandingkan dengan media TV atau film;
10)Program dibuat dalam waktu singkat.
b. Kekurangan film bingkai suara adalah:
1). Program film bingki yang terdiri
dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar apabila penyimpanannya
kurang baik;
2). Hanya mampu menyajikan objek-objek
secara diam (still);
3). Penggunaan program slide suara
memerlukan ruangan yang gelap, apabila tidak gelap makagambar yang
diproyeksikan kurang jelas;
4). Dibangdingkan dengan gambar, foto,
bagan atau papan flannel pembuatan film bingkai jauh lebih mahal biayanya
2. Kelebihan dan kekurangan film
rangkai
a. Kelebihan film rangkai yaitu:
1). Kecepatan penyajian film rangkai
bisa diatur
2).Film rangkai dapat mempersatukan
berbagai media pendidikan yang
berbeda dalam satu rangkai
3). Ukuran gambar sudah pasti
4). Penyimpanannya mudah
5). Reproduksinya dalam jumlah besar
relatif lebih mudah
6). Dapat untuk belajar kelompok maupun
individual
b. Kelemahan yang pokok dibandingkan
dengan film bingkai adalah bahwa film rangkai sulit diedit atau direvisi karena
sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal dan
memerlukan peralatan laboraturium yang dapat mengubah film bingkai ke film
rangkai.
Macam-macam
Media Audio Visual dan Pemanfaatannya Media ini dibagi dalam:
1) Audio visual murni yaitu baik unsur suara
maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti video kaset.
2) Audio visual
tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang
berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides
proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder. Dilihat dari daya
liputnya, media terbagi menjadi:
a. Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan
media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah
anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Seperti radio dan televisi serta
internet.
b. Media dengan
daya liput terbatas oleh ruang dan tempat media ini dalam penggunaannya
membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film sound slides film
rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.
c. Media untuk
pembelajaran invidual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang
diri.termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer.[5]
2.4 Proses
Perencanaan Pembuatan Media Pembelajaran Audio Visual
Dalam proses perencanaan pembuatan media audio visual ada beberapa langkah
yang harus dikerjakan , diantaranya :
1. Menentukan gaya gambar
Gaya gambar
yang terdapat dalam media audio visual dapat berupa film bebas ataupun yang
sudah ditentukan, karena tidak ada patokan tertentu, tergantung kreatifitas
2. Membuat sketsa gambar
Gambar sketsa
disini sebaiknya disesuaikan dengan materi yang akan di buat animasi ataupun background yang
digunakan. Dalam menggambar isi bisa langsung di program flash atau dengan software lain seperti adobe photoshop,
coreldraw, dan lainnya.
3.
Mengimpor sketsa gambar
Setelah sketsa selesai selanjutnya
dalah mengimpor gambar tersebut ke macromedia flash dengan cara membuka File > Import >
Import to stage, lalu ppilih gambar yang akan dimasukkan, pilih Open[6]
2.5 Macam-macam Media Audio Visual
1. Audio-Visual
Murni
Audio-visual murni atau sering disebut dengan audio-visual
gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak,
unsur suara maupun unsur gambar tersebut berasal dari suatu sumber.
a. Film Bersuara
Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang
digunakan untuk hiburan seperti film komersial yang diputar di bioskop-bioskop.
Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalam pembahasan ini ialah film
sebagai alat pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya
dalam membantu proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yang dapat
memenuhi kebutuhan siswa sehubungan dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik
mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film
in the right place at the right time used in the right way”
.
Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah
film, vidio, ataupun televisi hendaknya dapat memberikan hasil yang nyata
kepada siswa. Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Sesuai dengan tema pembelajaran
b) Dapat menarik minat siswa
c) Benar dan autentik
d) Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
e) Sesuai dengan tigkat kematangan siswa
f) Perbendaharaan bahasa yang benar .
b.Video
Video sebagai media audio-visual yang menampilkan
gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan
bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat informative, edukatif maupun
instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi
tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video
merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.
c. Televisi
Selain film dan video, televisi adalah media yang
menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur
gerak. Televisi dalam pengertiannya berasal dari dua kata, yaitu tele (bahasa
Yunani), yang berarti jauh, dan visi (bahasa Latin), berarti
penglihatan.
Television (bahasa Inggris) bermakna melihat jauh.
Kata melihat jauh mengandung makna bahwa gambar yang diproduksi pada satu
tempat (stasiun televisi) yang dapat dilihat di tempat lain melalui sebuah
perangkat penerima yang disebut televisi minitor atau televisi set.
Televisi merupakan suatu perlengkapan elektronik yang
pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang terdiri dari gambar dan suara.
Dengan demikian peranan TV baik sebagai gambar hidup atau radio yang dapat
menampilkan gambar yang dapat dilihat dan menghasilkan suara yang dapat
didengar pada waktu yang sama.
Televisi sebagai lembaga penyiaran, telah banyak
dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran. Banyak siaran
televisi yang khusus menginformasikan atau menyiarkan pesan-pesan materi
pendidikan dan pengajaran, yang disebut televisi pendidikan (educational
television).
Menurut Darwanto (via Sukiman, 2011: 195), acara
siaran pendidikan yang disiarkan melalui televisi, ada dua klasifikasi, yaitu:
a. Siaran pendidikan sekolah (school broadcasting)
Yang menjadi sasaran acara ini adalah para murid
sekolah, dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan para mahasiswa di
perguruan tinggi. Siaran langsung dikirim ke sekolah-sekolah yang bersangkutan.
Dengan demikian, acara siaran pendidikan jenis ini erat sekali hubungannya
dengan kurikulum sekolah yang berlaku pada tahun ajaran itu. Ini berarti bahwa
stasiun penyiaran yang bersangkutan melakukan kerjasama dengan Departemen
Pendidikan Nasional. Hal yang diharapkan dari siaran pendidikan untuk sekolah ini
tentu saja disesuaikan dengan landasan dan tujuan pendidikan dari negara yang
bersangkutan. Karena acara siaran pendidikan untuk sekolah mengacu kepada
kurikulum, tentu akan memberikan pengaruh secara langsung kepada anak-anak
tentang:
a) Menimbulkan keinginan kepada anak-anak untuk
mencoba menggali pengetahuan sesuai dengan pola pikir mereka.
b) Membantu anak-anak atas sesuatu pengertian yang
sebelumnya belum pernah dialami.
c) Merangsang untuk menumbuhkan hasrat dan menggali
hubungan antara kegiatan belajar dengan keadaan sekitarnya.
d) Merangsang anak-anak untuk berkeinginan menjadi
seorang cendekiawan.
Dengan adanya tujuan yang ingin dicapai seperti
tersebut di atas, acara pendidikan untuk sekolah merupakan inti dari siaran
pendidikan pada umumnya. Karena itu, setiap usaha harus diarahkan untuk
mempersiapkan bahan-bahan pendidikan, agar acara itu dapat disajikan dengan
baik dan sejalan dengan landasan dan tujuan pendidikan nasional, dengan
prioritas utama menyajikan bahan-bahan yang mampu mendorong kegiatan belajar
dengan baik.
b. Siaran pendidikan sepanjang masa (life long education)
Berbeda dengan siaran pendidikan
yang berlandaskan kurikulum sekolah, acara pendidikan yang termasuk dalam
klasifikasi ini dilandasi oleh nilai-nilai pendidikan yang menjadi sasaran
khalayak umum. Hanya saja khalayak
umum dibagi menurut tingkatan tertentu, misalnya: usia, jenis kelamin, agama,
pendidikan, dan sebagainya. Televisi sebagai media pendidikan dan pengajaran
tentu tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan
media televisi menurut Sanaky adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan media televisi sebagai berikut:
a) Memiliki daya jangkauan yang lebih luas.
b) Memiliki daya tarik yang besar, karena memiliki
sifat audio visual.
c) Dapat mengatasi batas ruang dan waktu.
d) Dapat menginformasikan pesan-pesan yang
aktual.
e) Dapat menampilkan obyek belajar seperti benda
atau kejadian aslinya.
f) Membantu pengajar memperluas referensi dan
pengalaman.
g) Sebutan televisi sebagai jendela dunia,
membawa khalayak untuk dapat melihat secara langsung peristiwa, suasana, dan
situasi tempat, kota, daerah-daerah di belahan dunia.
2.
Audio-Visual tidak murni
Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara
dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda . Audio-visual tidak murni ini
sering disebut juga dengan audio-visual diam plus suara yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam seperti:
1) Sound slide (Film
bingkai suara)
Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan
alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh
sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media
visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah
jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi .
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat
digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang
melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon
emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami
konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan menggunakan slide bersuara
sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan
semakin banyak indera siswa yang terlibat ( visual dan audio). Dengan semakin
banyaknya indera yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep.
Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi
komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
1. Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat).
Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan
atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan
kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
2. Proses Perencanaan Pembuatan Media Pembelajaran Audio Visual terdiri dari :
a. Menentukan gaya
gambar
b. Membuat sketsa gambar
c. Mengimpor
sketsa gambar
3. Macam-macam Media Audio Visual
a.Audio-Visual Murni
b. Audio-Visual tidak murni
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah diselesaikan oleh penulis. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi semua kalangan khususnya para pendidik serta
calon pendidik.Untuk memperbaiki kualitas,maka penulis mengharapkan kritik dan
saran agar makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hujair, Sanaky, Media Pembelajaran, SafiriaInsania Press, Yogyakarta, 2010
Sadiman, Arif,Media Pembelajaran, RajawaliPers, Jakarta,1996
Syukur NC, Fatah, TeknologiPendidikan,Rasail, Semarang, 2005
[1] Sharing Media Pembelajaran. 2012. “Media
Pembelajaran Berbasis Audio Visual (Film atau Video)” http://sharingmediapembelajaran.blogspot.com/2012/05/media-pembelajaran-berbasis-audio.html