Selasa, 27 Juli 2021

Makalah Tentang Lingkungan Hidup

 PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP

Dosen Pengampu : Enni Halimatussa’diyah, M.Pd

Makalah Tentang Lingkungan Hidup

Disusun Oleh :

Nuraina Panjaitan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

T.A 2017/2018


KATA PENGANTAR

 

Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Lingkungan Hidup”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini kami susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah Swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini menjelaskan tentang “Lingkungan Hidup”.

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh. Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positis maupun negatif.

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia)sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

 

 

 


BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN LINGKUNGAN

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada disekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja, kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai benda macam mati yang ada disekitar.

B.     LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melansukkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1.      Unsur hayati (biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau manusia.

2.      Unsur sosial budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3.      Unsur fisik (abiotik)

Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di maka bumi atau udara yang dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka bumi tidaka akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

 

C.    KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

1.      Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak- porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta gempa 5 skala Richteryang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :

        a.         Letusan Gunung Berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa :

·         Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan

·         Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui

·         Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui

·         Gas yang mengandung racun

·         Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

        b.         Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksi kan kapan terjadinya gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya :

         Beberapa bangunan roboh 

         Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus

         Tanah longsor akibat goncangan

        Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pusat)

 

        c.         Angin Topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim  Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.

Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :

·         Merobohkan bangunan

·         Rusaknya areal pertanian dan perkebunan

·         Membahayakan penerbangan

·         Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal

 

2.      Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia

Beberapa bentuk  kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antara lain :

        a.         Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri

        b.         Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan

        c.         Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan. 

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :

·         Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)

·         Perburuan liar

·         Merusak hutan bakau

·         Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman

·         Pembuangan sampah si sembarang tempat

·         Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)

·         Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

 

D.    UPAYA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor  lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Didalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu :

a)      Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup

b)      Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut  :

o   Menjamin pemerataan dan keadilan

o   Menghargai keanekaragaman hayati

o   Menggunakan pendekatan integratif

o   Menggunakan jangka panjang

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian lingkungan hidup antara lain :

 

 

1.      Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering atau sengke dan, sehingga mampu menghambat laju aliran hujan.

2.      Pelestarian Udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen.

Udara yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :

a.       Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita  Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.

b.      Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.

c.       Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.

3.      Pelestarian Hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan

a.       Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul

b.      Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang

c.       Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon

d.      Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan

e.       Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.

4.      Pelestarian Laut dan Pantai

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :

a.       Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea sekitar pantai

b.      Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut

c.       Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan

d.      Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

 

5.      Pelestarian Flora dan Fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah :

a.       Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa

b.      Melarang kegiatan perburuan liar

c.       Menggalakan kegiatan penghijauan.


BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1) Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. 2) Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. 3) Unsur fisik (abiotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam dan karena faktor manusia antara lain : Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri, atau terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian lingkungan hidup antara lain :  pelestarian tanah (tanah , datar, lahan miring/perbukitan), pelestarian udara, pelestarian hutan, pelestarian laut dan pantai, serta  pelestarian flora dan fauna.



DAFTAR PUSTAKA

Saleha Sitti.2009. Kerusakan Lingkungan dan Penanggulangannya. Salemba Medika: Jakarta

Http:www//walhi.org.id/penanggulangan_kerusakakan_hutan.html

http://organisasi.org/usaha_cara_metode_pelestarian_hutan_agar_tidak_gundul_dan_rusak_akibat_eksploitasi_berlebih_demi_melestarikan_lingkungan

 

http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/lingkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertian-kerusakan-linkungan-dan-pelestarian-.htm


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar