Jumat, 24 Mei 2019

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKEOLAH


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKEOLAH
Disusun oleh :
Kelompok 2
SITI RAHMAH
INDRIANI SYAHFITRI
ALFALAH SYAHPUTTRA
IMAM KHATAMI
Dosen Pengampu :
Sahlan, M.Pd
Description: Description: logo-uinsu2
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2019


KATA PENGATAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
            Puji syukur  kita persembahkan kehadirat Allah SWT karena berkat nikmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Adapun makalah yang penulis buat ini berjudul “ PERTUMBUHAN DAN PERKRMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH ”. Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi kita semua.
            Ucapan terimakasih  kepada dosen pembimbing yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa pula ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada teman – teman dan keluarga yang telah turut serta membantu dalam penyelesaian makalah ini,
            Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kepada seluruh pembaca agar meberikan kritikan dan saran yang dapat membangun.



Medan 30 APRIL 2019

Penulis,                       






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH ......................................................................... 1
B.     RUMUSAN MASALAH........................................................................................... 1  
C.     TUJUAN DAN MANFAAT MASALAH................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
c.       Pertumbuhan anak pra sekolah.................................................................................... 3
d.      Perkembangan anak prasekolaH................................................................................. 4
e.       Tahap perkembangan anak pra sekolah....................................................................... 6
f.       Factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh perkembangan anak pra sekolah............. 6
g.      Aspek-aspek pertumbuhan dan  perkembangan ......................................................... 7
BAB III
A.    PENUTUP ....................................................................................................................... 9

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh adalah proses bertambah besarnya sel – sel serta bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan kembang atau berkembang adalah proses pematangan fungsi atau organ tubuh termasuk perkembangan kemampuan mental dan kecerdasan serta perilakuanak. Pada kenyataannya tumbuh kembang secara eksplitsit bisa dipisahkan satu sama lain. Proses tumbuh kembang ini berlangsung sejak awal pembuahan (konsepsi) sampai akhir masa remaja dengan melewati masa– masa atau periode prenatal, bayi baru lahir, prasekolah, sekolah dini dan remaja. Proses tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan anak terdiri dari : perkembangan motoric kasar (pergerakan dan sikap tubuh); perkembangan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dan lain – lain); perkembangan bahasa (kemampuan respon suara, mengikuti  perintah, dan berbicara sopan); kepribadian atau tingkah laku (berinteraksi dengan lingkungannya).
Kemampuan perkembangan motorik kasar diawali dengan koordinasi tubuh, duduk, merangkak, berdiri, dan diakhiri dengan berjalan. Kemampuan perkembangan gerak motoric kasar ini ditentukan oleh perkembangan kekuatan otot, tulang, dan koordinasi otot untuk menjaga keseimbangan tubuh. Perkembangan motorik kasar tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan fisik, tetapi juga kesiapan psikis anak untuk melakukannya seperti memanjat, dan berlari. Kemampuan motorik kasar sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Bila mengalami keterlambatan pada kemampuan motorik, maka anak akan mengalami keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan anak .
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian pertumbuhan anak pra sekolah?
2.      Bagaimana perkembangan anak prasekolah?
3.      Bagaimana tahap perkembangan anak pra sekolah?
4.      Bagaimana Factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh perkembangan anak pra sekolah?
5.      Bagaimana aspek-aspek pertumbuhan dan  perkembangan
C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pertumbuhan anak pra sekolah
2.      Untuk mengetahui perkembangan anak prasekolah
3.      Untuk mengetahui tahap perkembangan anak pra sekolah
4.      Untuk mengetahui Factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh perkembangan anak pra sekolah
5.      Untuk mengetahui aspek-aspek pertumbuhan dan  perkembangan

























BAB II
PEMBAHASAN
A.  PERTUMBUHAN ANAK PRA SEKOLAH
a.      Defenisi Pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua kata yang berbeda, namun tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan ukuranSel pada membelah diri dan sintesis protein baru,menghasilkan peningkatan ukurandan berat seluruh atau sebagian sel.
b.     Prinsip Pertumbuhan
Menurut Santrock (2011), Perkembangan dan pertumbuhan mengikuti prinsip cephalocaudal dan proximodistal. Prinsip cephalocaudal merupakan rangkaian dimana pertumbuhan yang tercepat selalu terjadi diatas, yaitu di kepala. Pertumbuhan fisik dan ukuran secara bertahap bekerja dari atas kebawah, perkembangan sensorik dan motorik juga berkembang menurut prinsip ini, contohnya bayi biasanya menggunakan tubuh bagian atas sebelum meeraka menggunakan tubuh bagian bawahnya. Prinsip proximodistal (dari dalam keluar) yaitu pertumbuhan dan perkembangan bergerak dari tubuh bagian dalam ke luar. Anak-anak belajar mengembangkan kemampuan tangan dan kaki bagian atas ( yang lebih dekat dengan bagian tengah tubuh) abru kemudian bagian yang lebih jauh, dilanjutkan dengan kemampuan menggunakan telapak tangan dan kaki dan akhirnya jari-jari tangan dan kaki.
c.     Aspek–Aspek Pertumbuhan
1.     Aspek Pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran antropometri, pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala. Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, pengukuran tinggi badan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi disamping faktor genetic sedangkan pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) menunjukkan adanya reterdasi mental, apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) terjadi akibat penyumbatan cairan serebrospinal
d.    Pertumbuhan Anak Prasekolah
Pertumbuhan masa prasekolah pada anak yaitu pada pertumbuhan fisik, khususnya berat badan mengalami kenaikan rata-rata pertahunnya adalah 2 kg, kelihatan kurus, akan tetapi aktivitas motoriknya tinggi, dimana sistem tubuh sudah mencapai kematangan, seperti berjalan, melompat, dan lain-lain. Sedangkan pada pertumbuhan tinggi badan anak kenaikannya rata-rata akan mencapai 6,75-7,5 cm setiap tahunnya
B. PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
a. Defenisi Perkembangan
Perkembangan (development) merupakan perubahan dan perluasan secara bertahap, perkembangan tahap kompleksitas dari dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, maturasi serta pembelajaran.
b. Konsep Perkembangan Anak Prasekolah
Perkembangan merupakan proses yang tidak akan berhenti. Masa prasekolah merupakan fase perkembangan individu dapat usia 2-6 tahun, perkembangan pada masa ini merupakan masa perkembangan yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting.
c. Teori-Teori Perkembangan
1.  Teori Perkembangan kognitif (Jean Piaget) Perkembangan kognitif menurut Piaget merupakan perubahan-perubahan yang terkait usia yang terjadi dalam aktifitas mental. Ia juga menyebutkan bahwa kesuksesan perkembangan kognitif mengikuti prosses yang urutannya melewati empat fase, yaitu fase sensorimotorik (0-2 tahun), fase pra-operasional (2-7 tahun), fase operasional (7-11 tahun) dan fase operasional formal (>11 tahun) . Dalam teori perkembangan ini anak prasekolah termasuk dalam fase praoperasional, fase pra-operasional anak belum mampu mengoperasionalisasikan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam pikiran anak
2. Teori Perkembangan Psikososial (Erikson) Menurut Santrock (2011), Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Erikson yang mengemukakan bahwa perkembangan anak selalu dipengaruhi oleh motivasi sosial dan mencerminkan suatu keinginan untuk berhubungan dengan orang lain. Untuk mencapai kematangan kepribadian psikososial anak harus melewati beberapa tahap yaitu : tahap percaya dan tidak percaya (1-3tahun), tahap kemandirian versus malu-malu (2-4 tahun), tahap inisiatif versus 8 rasa bersalah (3-6 tahun), tahap terampil versus minder (6-12 tahun), tahap identidas versus kebingungan peran (12-18 tahun) (Wong, 2008, hlm 117). Dalam teori perkembangan psikososial anak prasekolah termasuk dalam tahap perkembangan inisiatif versus rasa bersalah. Pada tahap ini anak mulai mencari pengalaman baru secara aktif. Apabila anak menapat dukungan dari orang tuanya untuk mengekplorasikan keingintahuannya maka anak akan mengambil inisiatif untuk suatu tindakan yang akan dilakukan, tetapi bila dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah pada diri anak.
3. Teori Perkembangan Psikoseksual (Freud) Teori perkembangan psikoseksual pertama kali dikemukakan oleh Sigmun Freud, ia menggunakan istilah psikoseksual untuk menjelaskan segala kesenangan seksual. Selama masa kanak-kanak bagian-bagian tubuh tertentu memiliki makna psikologik yang menonjol sebagai sumber kesenangan baru dan konflik baru yang secara bertahap bergeser dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain pada tahap-tahap perkembangan tertentu. Dalam perkembangan  psikoseksual anak dapat melalui tahapan yaitu: tahap oral (0-1 tahun), tahap anal (1-3 tahun), tahap falik (3-6 tahun), tahap laten (6-12 tahun), dan tahap genital  (>12 tahun) . Dalam teori perkembangan psikoseksual anak prasekolah termasuk dalam tahap phalilc, dalam tahap ini genital menjadi area tubuh yang menarik dan sensitif anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dan menjadi ingin tahu tentang perbedaan tersebut.
4. Teori Perkembangan Moral (Kohlberg) Teori perkembangan moral dikemukakan oleh Kohlberg dengan memandang tumbuh kembang anak ditinjau dari segi moralitas anak dalam menghadapi kehidupan, tahapan perkembangan moral yaitu: tahap prakonvensional (orientasi pada hukum dan kepatuhan), tahap prakonvensional (orientasi instrumental bijak), tahap konvensional, tahap pasca konvensional (orientasi kontak sosial). Dalam teori perkembangan moral anak prasekolah termasuk dalam tahap prakonvensional, dalam tahap perkembangan ini anak terorientasi secara budaya dengan label baik atau buruk, anak-anak menetapkan baik atau buruknya suatu tindakan dari konsekuensi tindakan tersebut. Dalam tahap ini anak tidak memiliki konsep tatanan moral, mereka menentukan prilaku yang benar terdiri atas sesuatu yang memuaskan kebutuhan mereka sendiri meskipun terkadang kebutuhan orang lain. Hal tersebut diinterprestasikan dengan cara yang sangat konkrit tanpa kesetiaan, rasa terimakasih atau keadilan. 
C. TAHAP PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
priode prasekolah dimulai dari usia 3-6 tahun periode ini dimulai dari waktu anak bergerak sambil berdiri sampai mereka masuk sekolah, dicirikan dengan aktivitas yang tinggi. Pada masa ini merupakan perkembangan fisik dan kepribadian yang pesat, kemampuan interaksi sosial lebih luas, memulai konsep diri, perkembangan motorik berlangsung terus menerus ditandai keterampilan motorik seperti berjalan, berlari dan melompat.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG ANAK PRA SEKOLAH
Menurut Hidayat (2009) Proses Percepatan dan Perlambatan Tumbuh kembang
anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
a. Faktor Herediter
Faktor herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang. Yang termasuk faktor herediter adalah bawaan, jenis kelamin, ras, suku bangsa. Faktor ini dapat ditentukan dengan intensitas dan kecepatan alam pembelahan sel telur, tingkat sensitifitas jaringan terhaap rangsangan, umur puberitas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dapat meliputi lingkungan pranatal, lingkungan postnatal, dan faktor hormonal. Faktor pranatal merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai dari konsepsi sampai lahir yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, posisi janin, pengunaan obat-obatan , alkohol atau kebiasaan merokok. Faktor lingkungan pasca lahir yang mempengaruhi tumbuh kembang anak meliputi budaya lingkungan, sosial ekonomi, keluarga. nutrisi, posisi anak dalam keluarga dan status kesehatan. Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain. somatotrofin (growth Hormon) yang berperan alam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, dengan menstimulasi terjadinya poliferasi sel kartigo dan system skeletal. Hormon tiroid menstimulasi metabolisme tubuh, glukokartikoid menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk memproduksi testosteron dan ovarium untuk memproduksi esterogen selanjutnya hormone tersebut menstimulasi perkembangan seks baik pada anak laki-laki maupun perempuan yang sesuai dengan peran hormonnya

E. Aspek–Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan
     1. Aspek Pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran antropometri, pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi badanN(panjang badan), lingkar kepala. Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, pengukuran tinggi badan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi disamping faktor genetic sedangkan pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) menunjukkan adanya reterdasi mental, apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) terjadi akibat penyumbatan cairan serebrospinal.
2. Aspek perkembangan
a. Motorik kasar (gross motor) merupakan keterampilan yang meliputi aktivitas otot yang besar seperti gerakan lengan dan berjalan . Perkembangan motorik kasar pada masa prasekolah, diawali dengan kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selama 1-5 detik, melompat dengan satu kaki, membuat posisi merangkak dan lain-lain.
b. Motorik halus (fine motor Skills) merupakan keterampilan fisik yangmelibatkan otot kecil dan koordinasi meta dan tangan yang memerlukan koordinasi yang cermat (Papilia, Old & Feldman,. Perkembangan motorik halus mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki, menggambar dua atau tiga bagian, menggambar orang, mampu menjepit benda, melambaikan tangan dan sebagainya.
c. Bahasa (language) adalah kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengkuti perintah dan dan berbicara spontan. Pada perkembangan bahasa diawali mampu menyebut hingga empat gambar, menyebut satu hingga dua warna, menyebutkan kegunaan benda, menghitung, mengartikan dua kata, meniru berbagai bunyi, mengerti larangan dan sebagainya.
d. Prilaku sosial (personal social) adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan adaptasi sosial pada anak prasekolah yaitu dapat berrmain dengan permainan sederhana, mengenali anggota keluarganya, menangis jika dimarahi, membuat permintaan yang sederhana dengan gaya tubuh, menunjukan peningkatan kecemasan terhadapa perpisahan dan sebagainya. Untuk menilai perkembangan anak yang dapat dilakukan adalah dengan wawancara tentang faktor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan, kemudian melakukan tes skrining perkembangan anak.
F Stimulasi, Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Prasekolah
1. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Prasekolah
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah atau yang merupakan orang terdekat anak. Perkembangan kemampuan dasar anak mempunyai pola yang tetap dan berlangsung secara berurutan, dengan demikian stimulasi yang diberikan kepada anak dalam rangka merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dapat diberikan orang tua atau keluarga sesuai dengan pembagian kelompok umur stimulasi.
Kemampuan anak prasekolah dirangsang dengan stimulasi terarah pada kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.Stimulasi yang dilakukan pada kemampuan gerak kasar pada anak prasekolah misalnya dengan mendorong anak untuk bermain bola bersama temannya, permainan menjaga keseimbangan tubuh, belari, melompat dengan satu kaki, diajari bermain sepeda, dan sebagainya.
Stimulasi yang dilakukan pada kemampuan gerak halus pada anak prasekolah misalnya menulis namanya, menulis angka-angka, menggambar, berhitung, berlatih mengingat, membuat sesuatu dari tanah liat atau lilin, bermain berjualan, belajar mengukur dan lain-lain.
Stimulasi yang dilakukan pada kemampuan bicara dan bahasa pada anak prasekolah misalnya bermain tebak-tebakan, berlatih mengingat-ingat, menjawab pertanyaan “mengapa?”, mengenal uang logam, mengamati atau meneliti keadaan
sekitanya dan lain-lain.
Stimulasi yang dilakukan pada kemampuan bersosialisasi dan kemandirian pada anak prasekolah misalnya mendorong anak untuk berpakaian sendiri, menyimpan mainan tanpa bantuan, ajak berbicara tentang apa yang dirasakan, berkomunikasi dengan anak, berteman dan bergaul, mematuhi peraturan keluarga dan lain-lain.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Makalah yang telah disusun oleh kami merupakan program yang sanngat membantu para mahasiswa dalam pembahasab tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah. Perkembagan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak.



























DAFTAR PUSTAKA

Patmono dewa, pendidikan anak prasekolah. Jakarta: rineka cipta dan diknas 2003
Mansur, pendidikan usia dini dalam islam. Yogyakarta: pustaka pelaja 2009










Tidak ada komentar:

Posting Komentar