PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKEOLAH
Disusun
oleh :
Kelompok 2
SITI RAHMAH
INDRIANI
SYAHFITRI
ALFALAH
SYAHPUTTRA
IMAM KHATAMI
Dosen Pengampu
:
Sahlan, M.Pd
PENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA
PENGATAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Puji syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT karena
berkat nikmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Adapun makalah yang penulis buat ini berjudul “ PERTUMBUHAN DAN PERKRMBANGAN
ANAK PRA SEKOLAH ”. Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
kami dan bagi kita semua.
Ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Tak lupa pula ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada teman – teman dan
keluarga yang telah turut serta membantu dalam penyelesaian makalah ini,
Akhir kata penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Penulis
menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Untuk itu penulis mengharapkan kepada seluruh pembaca agar meberikan kritikan
dan saran yang dapat membangun.
Medan 30 APRIL 2019
Penulis,
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH ......................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................... 1
C. TUJUAN DAN MANFAAT MASALAH................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN
c. Pertumbuhan anak pra sekolah.................................................................................... 3
d. Perkembangan anak prasekolaH................................................................................. 4
e. Tahap perkembangan anak pra sekolah....................................................................... 6
f. Factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh
perkembangan anak pra sekolah............. 6
g. Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan ......................................................... 7
BAB
III
A. PENUTUP ....................................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Konsep tumbuh kembang merupakan suatu
hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh adalah proses bertambah besarnya
sel – sel serta bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud
dengan kembang atau berkembang adalah proses pematangan fungsi atau organ tubuh
termasuk perkembangan kemampuan mental dan kecerdasan serta perilakuanak. Pada
kenyataannya tumbuh kembang secara eksplitsit bisa dipisahkan satu sama lain.
Proses tumbuh kembang ini berlangsung sejak awal pembuahan (konsepsi) sampai akhir
masa remaja dengan melewati masa– masa atau periode prenatal, bayi baru lahir,
prasekolah, sekolah dini dan remaja. Proses tumbuh kembang anak adalah masa
balita, karena pada masa pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan anak terdiri dari :
perkembangan motoric kasar (pergerakan dan sikap tubuh); perkembangan motorik
halus (menggambar, memegang suatu benda dan lain – lain); perkembangan bahasa (kemampuan
respon suara, mengikuti perintah, dan
berbicara sopan); kepribadian atau tingkah laku (berinteraksi dengan
lingkungannya).
Kemampuan perkembangan motorik kasar
diawali dengan koordinasi tubuh, duduk, merangkak, berdiri, dan diakhiri dengan
berjalan. Kemampuan perkembangan gerak motoric kasar ini ditentukan oleh
perkembangan kekuatan otot, tulang, dan koordinasi otot untuk menjaga
keseimbangan tubuh. Perkembangan motorik kasar tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan
fisik, tetapi juga kesiapan psikis anak untuk melakukannya seperti memanjat,
dan berlari. Kemampuan motorik kasar sangat berpengaruh pada perkembangan anak.
Bila mengalami keterlambatan pada kemampuan motorik, maka anak akan mengalami
keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan anak .
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian pertumbuhan anak pra sekolah?
2. Bagaimana
perkembangan anak prasekolah?
3. Bagaimana
tahap perkembangan anak pra sekolah?
4. Bagaimana
Factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh perkembangan anak pra sekolah?
5. Bagaimana aspek-aspek pertumbuhan
dan perkembangan
C.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pertumbuhan anak pra
sekolah
2. Untuk
mengetahui perkembangan anak prasekolah
3. Untuk
mengetahui tahap perkembangan anak pra sekolah
4. Untuk
mengetahui Factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh perkembangan anak pra sekolah
5.
Untuk
mengetahui aspek-aspek pertumbuhan dan
perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERTUMBUHAN ANAK PRA SEKOLAH
a. Defenisi Pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
dua kata yang berbeda, namun tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pertumbuhan
(growth) merupakan peningkatan jumlah dan ukuranSel pada membelah diri
dan sintesis protein baru,menghasilkan peningkatan ukurandan berat seluruh atau
sebagian sel.
b. Prinsip Pertumbuhan
Menurut Santrock (2011), Perkembangan
dan pertumbuhan mengikuti prinsip cephalocaudal dan proximodistal. Prinsip
cephalocaudal merupakan rangkaian dimana pertumbuhan yang tercepat
selalu terjadi diatas, yaitu di kepala. Pertumbuhan fisik dan ukuran secara
bertahap bekerja dari atas kebawah, perkembangan sensorik dan motorik juga
berkembang menurut prinsip ini, contohnya bayi biasanya menggunakan tubuh
bagian atas sebelum meeraka menggunakan tubuh bagian bawahnya. Prinsip proximodistal
(dari dalam keluar) yaitu pertumbuhan dan perkembangan bergerak dari tubuh
bagian dalam ke luar. Anak-anak belajar mengembangkan kemampuan tangan dan kaki
bagian atas ( yang lebih dekat dengan bagian tengah tubuh) abru kemudian bagian
yang lebih jauh, dilanjutkan dengan kemampuan menggunakan telapak tangan dan
kaki dan akhirnya jari-jari tangan dan kaki.
c. Aspek–Aspek
Pertumbuhan
1. Aspek Pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan
pengukuran antropometri, pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat
badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala. Pengukuran berat badan
digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang
ada pada tubuh, pengukuran tinggi badan digunakan untuk menilai status
perbaikan gizi disamping faktor genetic sedangkan pengukuran lingkar kepala
dimaksudkan untuk menilai pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak kecil
(mikrosefali) menunjukkan adanya reterdasi mental, apabila otaknya besar
(volume kepala meningkat) terjadi akibat penyumbatan cairan serebrospinal
d. Pertumbuhan Anak Prasekolah
Pertumbuhan masa prasekolah pada anak
yaitu pada pertumbuhan fisik, khususnya berat badan mengalami kenaikan
rata-rata pertahunnya adalah 2 kg, kelihatan kurus, akan tetapi aktivitas
motoriknya tinggi, dimana sistem tubuh sudah mencapai kematangan, seperti
berjalan, melompat, dan lain-lain. Sedangkan pada pertumbuhan tinggi badan anak
kenaikannya rata-rata akan mencapai 6,75-7,5 cm setiap tahunnya
B.
PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
a. Defenisi Perkembangan
Perkembangan (development)
merupakan perubahan dan perluasan secara bertahap, perkembangan tahap
kompleksitas dari dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, peningkatan dan
perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, maturasi serta pembelajaran.
b. Konsep Perkembangan Anak Prasekolah
Perkembangan merupakan proses yang tidak
akan berhenti. Masa prasekolah merupakan fase perkembangan individu dapat usia
2-6 tahun, perkembangan pada masa ini merupakan masa perkembangan yang pendek tetapi
merupakan masa yang sangat penting.
c. Teori-Teori Perkembangan
1. Teori Perkembangan kognitif (Jean Piaget)
Perkembangan kognitif menurut Piaget merupakan perubahan-perubahan yang terkait
usia yang terjadi dalam aktifitas mental. Ia juga menyebutkan bahwa kesuksesan
perkembangan kognitif mengikuti prosses yang urutannya melewati empat fase,
yaitu fase sensorimotorik (0-2 tahun), fase pra-operasional (2-7 tahun), fase
operasional (7-11 tahun) dan fase operasional formal (>11 tahun) . Dalam
teori perkembangan ini anak prasekolah termasuk dalam fase praoperasional, fase
pra-operasional anak belum mampu mengoperasionalisasikan apa yang dipikirkan
melalui tindakan dalam pikiran anak
2. Teori Perkembangan Psikososial
(Erikson) Menurut Santrock (2011), Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Erikson
yang mengemukakan bahwa perkembangan anak selalu dipengaruhi oleh motivasi
sosial dan mencerminkan suatu keinginan untuk berhubungan dengan orang lain.
Untuk mencapai kematangan kepribadian psikososial anak harus melewati beberapa
tahap yaitu : tahap percaya dan tidak percaya (1-3tahun), tahap kemandirian
versus malu-malu (2-4 tahun), tahap inisiatif versus 8 rasa bersalah (3-6
tahun), tahap terampil versus minder (6-12 tahun), tahap identidas versus
kebingungan peran (12-18 tahun) (Wong, 2008, hlm 117). Dalam teori perkembangan
psikososial anak prasekolah termasuk dalam tahap perkembangan inisiatif versus
rasa bersalah. Pada tahap ini anak mulai mencari pengalaman baru secara aktif.
Apabila anak menapat dukungan dari orang tuanya untuk mengekplorasikan
keingintahuannya maka anak akan mengambil inisiatif untuk suatu tindakan yang
akan dilakukan, tetapi bila dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan
bersalah pada diri anak.
3. Teori Perkembangan Psikoseksual
(Freud) Teori perkembangan psikoseksual pertama kali dikemukakan oleh Sigmun Freud,
ia menggunakan istilah psikoseksual untuk menjelaskan segala kesenangan
seksual. Selama masa kanak-kanak bagian-bagian tubuh tertentu memiliki makna
psikologik yang menonjol sebagai sumber kesenangan baru dan konflik baru yang
secara bertahap bergeser dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain pada tahap-tahap
perkembangan tertentu. Dalam perkembangan
psikoseksual anak dapat melalui tahapan yaitu: tahap oral (0-1 tahun),
tahap anal (1-3 tahun), tahap falik (3-6 tahun), tahap laten (6-12 tahun), dan
tahap genital (>12 tahun) . Dalam
teori perkembangan psikoseksual anak prasekolah termasuk dalam tahap phalilc,
dalam tahap ini genital menjadi area tubuh yang menarik dan sensitif anak mulai
mengetahui perbedaan jenis kelamin dan menjadi ingin tahu tentang perbedaan
tersebut.
4. Teori Perkembangan Moral (Kohlberg) Teori
perkembangan moral dikemukakan oleh Kohlberg dengan memandang tumbuh kembang
anak ditinjau dari segi moralitas anak dalam menghadapi kehidupan, tahapan
perkembangan moral yaitu: tahap prakonvensional (orientasi pada hukum dan
kepatuhan), tahap prakonvensional (orientasi instrumental bijak), tahap
konvensional, tahap pasca konvensional (orientasi kontak sosial). Dalam teori
perkembangan moral anak prasekolah termasuk dalam tahap prakonvensional, dalam
tahap perkembangan ini anak terorientasi secara budaya dengan label baik atau
buruk, anak-anak menetapkan baik atau buruknya suatu tindakan dari konsekuensi
tindakan tersebut. Dalam tahap ini anak tidak memiliki konsep tatanan moral,
mereka menentukan prilaku yang benar terdiri atas sesuatu yang memuaskan
kebutuhan mereka sendiri meskipun terkadang kebutuhan orang lain. Hal tersebut
diinterprestasikan dengan cara yang sangat konkrit tanpa kesetiaan, rasa
terimakasih atau keadilan.
C. TAHAP
PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
priode prasekolah dimulai dari usia 3-6
tahun periode ini dimulai dari waktu anak bergerak sambil berdiri sampai mereka
masuk sekolah, dicirikan dengan aktivitas yang tinggi. Pada masa ini merupakan perkembangan
fisik dan kepribadian yang pesat, kemampuan interaksi sosial lebih luas,
memulai konsep diri, perkembangan motorik berlangsung terus menerus ditandai
keterampilan motorik seperti berjalan, berlari dan melompat.
D. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG ANAK PRA SEKOLAH
Menurut Hidayat (2009) Proses Percepatan
dan Perlambatan Tumbuh kembang
anak dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor.
a. Faktor Herediter
Faktor herediter merupakan faktor yang
dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang. Yang termasuk
faktor herediter adalah bawaan, jenis kelamin, ras, suku bangsa. Faktor ini
dapat ditentukan dengan intensitas dan kecepatan alam pembelahan sel telur,
tingkat sensitifitas jaringan terhaap rangsangan, umur puberitas, dan
berhentinya pertumbuhan tulang.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dapat meliputi
lingkungan pranatal, lingkungan postnatal, dan faktor hormonal. Faktor pranatal
merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai dari konsepsi sampai lahir yang
meliputi gizi pada waktu ibu hamil, posisi janin, pengunaan obat-obatan ,
alkohol atau kebiasaan merokok. Faktor lingkungan pasca lahir yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak meliputi budaya lingkungan, sosial ekonomi, keluarga.
nutrisi, posisi anak dalam keluarga dan status kesehatan. Faktor hormonal yang
berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain. somatotrofin (growth Hormon)
yang berperan alam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, dengan menstimulasi
terjadinya poliferasi sel kartigo dan system skeletal. Hormon tiroid menstimulasi
metabolisme tubuh, glukokartikoid menstimulasi pertumbuhan sel interstisial
dari testis untuk memproduksi testosteron dan ovarium untuk memproduksi
esterogen selanjutnya hormone tersebut menstimulasi perkembangan seks baik pada
anak laki-laki maupun perempuan yang sesuai dengan peran hormonnya
E. Aspek–Aspek
Pertumbuhan Dan Perkembangan
1. Aspek Pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan
pengukuran antropometri, pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat
badan, tinggi badanN(panjang badan), lingkar kepala. Pengukuran berat badan
digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang
ada pada tubuh, pengukuran tinggi badan digunakan untuk menilai status
perbaikan gizi disamping faktor genetic sedangkan pengukuran lingkar kepala dimaksudkan
untuk menilai pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali)
menunjukkan adanya reterdasi mental, apabila otaknya besar (volume kepala
meningkat) terjadi akibat penyumbatan cairan serebrospinal.
2. Aspek perkembangan
a. Motorik kasar (gross motor)
merupakan keterampilan yang meliputi aktivitas otot yang besar seperti gerakan
lengan dan berjalan . Perkembangan motorik kasar pada masa prasekolah, diawali
dengan kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selama 1-5 detik, melompat
dengan satu kaki, membuat posisi merangkak dan lain-lain.
b. Motorik halus (fine motor Skills)
merupakan keterampilan fisik yangmelibatkan otot kecil dan koordinasi meta dan
tangan yang memerlukan koordinasi yang cermat (Papilia, Old & Feldman,. Perkembangan
motorik halus mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki, menggambar
dua atau tiga bagian, menggambar orang, mampu menjepit benda, melambaikan
tangan dan sebagainya.
c. Bahasa (language) adalah
kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengkuti perintah dan dan
berbicara spontan. Pada perkembangan bahasa diawali mampu menyebut hingga empat
gambar, menyebut satu hingga dua warna, menyebutkan kegunaan benda, menghitung,
mengartikan dua kata, meniru berbagai bunyi, mengerti larangan dan sebagainya.
d. Prilaku sosial (personal social)
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan adaptasi sosial pada anak
prasekolah yaitu dapat berrmain dengan permainan sederhana, mengenali anggota
keluarganya, menangis jika dimarahi, membuat permintaan yang sederhana dengan
gaya tubuh, menunjukan peningkatan kecemasan terhadapa perpisahan dan
sebagainya. Untuk menilai perkembangan anak yang dapat dilakukan adalah dengan wawancara
tentang faktor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan,
kemudian melakukan tes skrining perkembangan anak.
F Stimulasi,
Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Prasekolah
1. Stimulasi
Tumbuh Kembang Anak Prasekolah
Stimulasi adalah kegiatan merangsang
kemampuan dasar anak 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus
pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan
ayah atau yang merupakan orang terdekat anak. Perkembangan kemampuan dasar anak
mempunyai pola yang tetap dan berlangsung secara berurutan, dengan demikian
stimulasi yang diberikan kepada anak dalam rangka merangsang pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat diberikan orang tua atau keluarga sesuai dengan
pembagian kelompok umur stimulasi.
Kemampuan anak prasekolah dirangsang
dengan stimulasi terarah pada kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus,
kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan
kemandirian.Stimulasi yang dilakukan pada kemampuan gerak kasar pada anak
prasekolah misalnya dengan mendorong anak untuk bermain bola bersama temannya,
permainan menjaga keseimbangan tubuh, belari, melompat dengan satu kaki,
diajari bermain sepeda, dan sebagainya.
Stimulasi yang dilakukan pada kemampuan
gerak halus pada anak prasekolah misalnya menulis namanya, menulis angka-angka,
menggambar, berhitung, berlatih mengingat, membuat sesuatu dari tanah liat atau
lilin, bermain berjualan, belajar mengukur dan lain-lain.
Stimulasi yang dilakukan pada kemampuan
bicara dan bahasa pada anak prasekolah misalnya bermain tebak-tebakan, berlatih
mengingat-ingat, menjawab pertanyaan “mengapa?”, mengenal uang logam, mengamati
atau meneliti keadaan
sekitanya dan lain-lain.
Stimulasi yang dilakukan pada kemampuan
bersosialisasi dan kemandirian pada anak prasekolah misalnya mendorong anak
untuk berpakaian sendiri, menyimpan mainan tanpa bantuan, ajak berbicara
tentang apa yang dirasakan, berkomunikasi dengan anak, berteman dan bergaul,
mematuhi peraturan keluarga dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Makalah
yang telah disusun oleh kami merupakan program yang sanngat membantu para
mahasiswa dalam pembahasab tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia
prasekolah. Perkembagan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak.
DAFTAR PUSTAKA
Patmono
dewa, pendidikan anak prasekolah.
Jakarta: rineka cipta dan diknas 2003
Mansur,
pendidikan usia dini dalam islam. Yogyakarta: pustaka pelaja 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar