CRITICAL
BOOK REVIEW MICROTHEACING
Laporan Ini Disusun
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Microtheacing
Dosen
Penggampu: Dr. Siti Halimah, M.Pd
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
:
Indriani Safitri
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2018/2019
A. Identitas
Buku ·
1. Judul
buku : Strategi
Belajar Mengajar & Micro Teaching
2.
Pengarang : Drs.
H. Ahmad Sabri, M.Pd
3.
Penerbit :
Quantum Teaching
4. Tahun terbit
: 2010
5. Kota Terbit
: Jakarta
6. Cetakan :
ketiga
7. Tebal :
170 halaman
8. Bahasa :
Indonesia
BAB I : Strategi Belajar Mengajar
A. Pengertian Strategi
Belajar Mengajar
Strategi
Belajar mengajar adalah tindakan guru dalam melasanakan rencana pembelajaran
dengan menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti tujuan, bahan, metode,
dan alat serta evaluasi untuk mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Newman dan Logan mengatakan strategi meliputi
empat masalah yaitu:
1. Mengidentifikasikan
serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku.
2. Memilih
sistem pendekatan belajar mengajar.
3. Memilih
dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik,p mebelajaran yang
dianggap tepat dan efektif.
4. Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar
keberhasilan.
Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan
guru dalam melaksanakan strategi mengajar. Pertama adalah tahapan mengajar,
kedua adalah penggunaan model, dan ketiga penggunaan prinsip mengajar.
1. Tahapan
Mengajar
Tahapan
mengajar terdiri dari tiga tahapan pokok yaitu tahapan pemula (pra
instruksinal), tahap pengajaran (instruksional), dan tahap penilaian dan tindak
lanjut.
2. Pendekatan
Mengajar
Inti dari tahapan instruksional
adalah kegiatan belajar para siswa. Tinggi rendahnya kadar kegiatan
belajarbanyak dipengaruhi oleh pendekatan mengajar yang digunakan guru.
Beberapa model atau pendekatan mengajar adalah:
a. Pendekatan Ekspositeri
atau Model Informasi
b. Pendekatan
Inquiry/Discovery
c. Pendekatan Interaksi
Sosial
d. Pendekatan Tingkah Laku
B. Klasifikasi
Strategi Belajar Mengajar
Menurut Tabrani Rusyan, ada berbagai masalah
sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang dapat digolongkan sebagai
berikut
1. Konsep
Dasar Strategi Belajar Mengajar
2. Sasaran
Kegiatan Belajar Mengajar
3. Belajar
Mengajar Sebagai Suatu Sistem
4. Hakikat
Proses Belajar
5. Entering
Behavior Siswa
6. Pola
Belajar Siswa
7. Memilih
Sistem Belajar Mengajar
BAB II : Hakikat Pembelajaran
Belajar dan mengajar meruipakan dua konsep
yang tidak bisa dipisahkan. Belajar menunjukkan apa yang harus dilakukan
seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran, mengajar menunjukkan apa yang
dilakukan guru sebagai pengajar.
A. Komponen-Komponen
Pembelajaran
Seorang guru harus melakukan empat komponen
dalam proses pembelajaran agar tujuan dari proses pembelajaran tercapai. Empat
komponen itu adalah:
1. Menentukan
Tujuan yang Spesifik
2. Mengadakan
Penilaian Pendahuluan
3. Merencanakan
Program Pengajaran
4. Evaluasi
B. Komunikasi
Dalam Proses Belajar Mengajar
Komunikasi dibutuhkan agar interaksi belajar
mengajar antara guru dan murid bisa terlangsung dengan baik. Ada tiga pola
komunikasi yang dapat digunakan untuk membangun interaksi antara guru dengan
siswa.
1. Komunikasi
sebaai aksi komunikasi satu arah
2. Komunikasi
sebagai interaksi atau komunikasi dua arah
3. Komunikasi
yang tidak hanya melibatkan sebagai transaksi
C. Kriteria
Keberhasilan Pembelajaran
Banyak guru merasa sulit menjawab pertanyaan
yang diajukan kepada dirinya mengenai “Apakah pengajaran yang dilakukan telah
berhasil, dan apa buktinya?” dan “Apa yang menjadi ukuran dalam menentukan
keberhasilan tersebut?”. Untuk menjawab kedua pertanyaan tadi, kita harus
menentukan apa yang menjadi kriteria dari keberhasilan pengajaran.
Ada dua kriteria yang bersifat umum yaitu
kriteria ditinjau dari sudut proses (by process) dan kriteria
ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya (by product).
D. Faktor
Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua
faktor utama yaitu faktor lingkungan dan faktor yang berasal dari diri siswa
itu sendiri. Clark mengemukakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70 persen
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 persen dipengaruhi oleh lingkungan.
Disamping
faktor kemampuan yang dimiliki siswa, faktor lain seperti motivasi, minat,
sikap dan kebiasaan, ketekunan, sosial, ekonomi, dan faktor fisik dan psikis
berpengaruh kepada hasil belajar.
BAB III : Metode Pembelajaran
A. Pengertian
Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang digunakan
guru pada saat menyajikan bahan pelajaran baik secara individual atau secara
kelompok.
Syarat-syarat
yang harus diperhatikan seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1. Metode
yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar
siswa.
2. Metode
yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut
3. Metode
yang digunakan harus dapat memeberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan
hasil karya
4. Metode
yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa
5. Metode
yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara
memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi
6. Metode
yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai dan sikap siswa
dalam kehidupan sehari-hari
B. Macam-Macam Metode Mengajar dan
Penggunaannya
Memilih berbagai metode yang tepat untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang menarik. Di bawah ini beberapa metode
belajar dan penggunaannya.
1. Metode
Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dilakukan
guru dalam menyampaikan bahan pelajaran dalam kelas secara lisan. Interaksi
guru dan siswa banyak menggunakan bahasa lisan. Dalam metode ini yang mempunyai
peran utama adalah guru.
2. Metode
Tanya Jawab
Metode ini adalah metode mengajar yang
memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way
traffic karena pada saat ini terjadi dialog antara guru dan siswa.
Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbale balik secara langsung
antara guru dan siswa.
3. Metode
Diskusi
Diskusi suatu kegiatan kelomopok untuk
memecahkan masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang jelas
dan teliti tentang sesuatu atau untuk merampungkan keputusan bersama.
4. Metode
Tugas Belajar dan Resitasi
Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan
rumah tapi lebih luas dari itu. Tugas dilaksanakan di rumah, sekolah, dan
tempat lain. Metode tugas dan resitasi merangsang anak aktif belajar baik
secara individu maupun kelompok.
5. Metode
Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam
situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang
sebagai suatu kesatuan tersendiri.
6. Metode
Demontrasi dan Eksperimen
Metode demontrasi adalah metode mengajar yang
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu. Metode eksperimen adalah
metode pengajaran yang dilakukan bersama-sama oleh guru dan siswa.
7. Metode
Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama adalah metode mengajar
dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan sosial, metode
bermain peran adalah menekankan kenyataan dimana para siswa diikut sertakan
dalam permainan peranan dalam mendemontrasikan masalah sosial.
8. Metode
Problem Solving
Metode problem solving tidak hanya metode
mengajar tetapi juga metode berpikir, dalam metode ini menggunakan metode lain
dimulai dari mencari data sampai menarik
BAB I V :
Keterampilan Dasar Mengajar
Guru merupakan penentu keberhasilan proses
belajar mengajar, oleh sebab itu seorang guru harus memiliki beberapa
keterampilan agar tujuan dari proses belajar mengajar yang telah dirumuskan
dapat tercapai.
A. Keterampilan
bertanya
Pertanyaan yang dirumuskan dan digunakan
dengan tepat akan menjadi alat komunkasi antara guru dan murid yang ampuh. Guru
harus menguasai berbagai teknik bertanya dan guru harus mendengarkan dengan
sungguh-sungguh apa yang dikemukakan oleh siswa dan mempberi tanggapan positif
terhadap siswa
B. Keterampilan
Memberi Penguatan
Penguatan atau reinforcement adalah
bentuk respons bersifat verbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah
laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan memberikan informasi atau
umpan balik bagi penerima atas perbuatan sebagai suatu dorongan atau koreksi.
C. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru
untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
Pengelolaan kelas adalah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.
D. Keterampilan
Menjelaskan
Yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan
dalam pengajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi
secara sistematik. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan
dengan urutan yang cocok merupakan cirri utama kegiatan menjelaskan.
E. Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses
yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
diinformasi dengan berbagai pengalaman atau informasi pengambilan kesimpuilan
atau pemecahan masalah. Tidak semua guru mampu membimbing para siswa
untuk berdiskusi dan calon giri mampu membimbing para siswa berdiskusi tanpa
mengalami kesulitan.
F. Keterampilan
Mengadakan Variasi
Variasi stimulasi adlaah kegiatan guru dalam
mengenal konteks interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi
kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar mengajar murid senantiasa
menunjukkan ketekunan, antusiasme, dan partisipasi.
G. Keterampilan
Membuka dan Menutup Pelajaran
Guru harus bisa membuka pelajaran unuk
menyiapkan kondisi mental murid agar perhatian terpusat pada apa yang akan
dipelajarinya sehingga usaha tersebut memberikan efek positif terhadap kegiatan
belajar.
KELEBIHAN DAN
KELEMAHAN BUKU
A. Kelemahan
Pada buku karangan
Drs. H. Ahmad Sabri, M.Pd kajian konsep kata dan kalimat yang di
sajikannya masih ada yang kurang di pahami saat di baca. Hampir persamaan yang
di ulang-ulang dan katanya sangat baku.
B.Kelebihan
Sampul /cover yang di gunakan pada buku ini kelihatan simple
tetapi tetap menarik dan sederhana. Buku ini cocok di gunakan untuk para
mahasiswa sebagai panduan dan pedoman untuk menambah pengetahuan yang lebih
baik lagi tentang strategi belajar mengajar dan micro teaching dan bisa juga
menjadi referensi untuk melanjutkan perkulihan di semester berikutnya.Dalam
buku ini dijelaskan banyak hal-hal yang menyangkut bagaimana strategi belajar
mengajar yang dapat digunakan dalam acuan untuk merencanakan sebuah proses
pembelajaran. Buku dilengkapi pula dengan metode
pembelajaran.
A.
Identitas Buku
1.
Judul buku :MICRO
TEACHING (Teori dan Praktik Pengajaran yang Efektif dan Kreatif.
2.
Penerbit : AR-RUZZ MEDIA.
3.
Penulis : Barnawi dan M. Arifin.
4.
Tahun terbit : 2015.
5.
ISBN : 978-602-313-037-5
BAB.I KONSEP DASAR
MICROTEACHING
A.Pengertian
Microteaching
Microteaching
berasal dari dua kata, micro dan teaching. Micro berarti kecil, terbatas,
sempit, dan sedikit. Teaching berarti mengajar. Dengan demikian, microteaching
adalah kegiatan mengajar dengan segala aspek pengajarannya di perkecil atau
disederhanakan sehingga tidak serumit kegiatan mengajar biasa. Dari pandangan beberapa
ahli juga dapat disimpulkan bahwa microteaching dapat diartikan sebagai model
pelatihan guru/calon guru untuk menguasai keterampilan mengajar tertentu
melalui proses pengajaran yang sederhana.
B.Karakteristik
Microteaching
1.
Microteaching
is real teaching
2.
Microteaching
lessons the complexities of normal classroom teaching
3.
Microteaching
focuses on training for the accomplishment of specific tasks
4.
Microteaching
allows for the increased control of practice
5.
Microteaching
greatly expands the normal knowledge of results or feedback dimension in
teaching
C.Fungsi
Microteaching
1.
Meberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan
dasar mengajar.
2.
Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka
terjun ke lapangan.
3.
Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan bermacam-macam keterampilan
dasar mengajar
D.Tujuan
Microteaching
Tujuan utama microteaching ialah untuk membekali
dan/atau meningkatkan performance calon guru dalam mengadakan kegiatan belajar
mengajar melalui pelatihan keterampilan mengajar.
BAB II PENILAIAN MICROTEACHING
A.Pengertian
Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
prestasi belajar.
B.Tujuan
Penilaian Microteaching
1.
Menentukan tingkat pencapaian kemampuan dasar
2.
Menilai peningkatan dan perkembangan kemampuan siswa
3.
Mendiagnosis kesuitan belajar
4.
Mendorong mahasiswa belajar mengembangkan rencana pembelajaran
5.
Mendorong dosen agar lebih meningkatkan pembimbing yang baik
6.
Memberikan informasi kepada UPPL seabagai masukan dalam menentukan kebijakan
pelaksanaan praktik mengajar mikri di sekolah/lembaga
B. Prinsip Penilaian
Microteaching
1.
Valid
dan reliable
2.
Objektif
3.
Adil.
4.
Terbuka.
5.
Bermakna.
6.
Edukatif.
7.
Berkesinambungan
C. Komponen dan Teknik
Penilaian
1.
Komponennya
meliputi : orientasi dan observasi, rencana pembelajaran, dan praktik
microteaching
2. Tekniknya meliputi : teknik tes dan
teknik notes
BAB IIIKETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan dasar mengajar antara
lain :
1. Membuka dan menutup pelajaran.
2. Menjelaskan.
3. Mengadakan variasi.
4. Memberikan penguatan.
5. Bertanya
6. Mengelola kelas
7. Mengajar kelompok kecil dan
perorangan
8. Membimbing diskusi kelompok
kecil
BAB IVPENGELOLAAN BELAJAR DALAN MACROTEACHING
A.Pesan Guru dalam Pengajaran
- Guru sebagai demonstrator
- Guru sebagai
fasilitator
- Guru sebagai
motivator
- Guru sebagai
pemacu belajar
- Guru sebagai
perekayasa pembelajaran
- Guru sebagai
pemberi insprasi
B.Pengelolaan Siswa
1.Mengenal keragaman karakteristik
siswa yang meliputi: kecakapan siswa, gaya belajar, dan kepribadian siswa
2. Belajar secara klasikal,
kelompok, dan individual
3.Mengaktifkan siswa
C.Pengelolaan Bahan atau Materi
Ajar
Diperlukan silabus yang
dikembangkan berdasarkan prinsip: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten,
memadai, actual dan kontekstual, fleksivel dan menyeluruh
D. Pengelolaan Waktu
Belajar
Pengelolaan waktu mengajar harus
dikaitkan dengan banyaknya kompetensi yang harus dikuasai siswa dan kerumitan
kemampuan siswa yang akan dikembangkan. Pengelolaan waktu belajar dirancangdalam
bentuk kalender pendidikan. Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu
pembelajaran selama satu tahun pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar