Selasa, 14 Mei 2019

CRITICAL BOOK REVIEW MICROTHEACING


CRITICAL BOOK REVIEW MICROTHEACING
Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Microtheacing
Dosen Penggampu: Dr. Siti Halimah, M.Pd
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Description: djhdcsolk.jpgIndriani Safitri





PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2018/2019
A.                Identitas Buku ·                 

1.      Judul buku         : Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching
2.      Pengarang          : Drs. H. Ahmad Sabri, M.Pd
3.      Penerbit              : Quantum Teaching
4.      Tahun terbit        : 2010
5.      Kota Terbit         : Jakarta
6.      Cetakan              : ketiga
7.      Tebal                  : 170 halaman
8.      Bahasa                : Indonesia


Description: C:\Users\workshop\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_20190506_223817.jpg

BAB I : Strategi Belajar Mengajar
A.    Pengertian Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar mengajar adalah tindakan guru dalam melasanakan rencana pembelajaran dengan menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti tujuan, bahan, metode, dan alat serta evaluasi untuk mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang ditetapkan.
Newman dan Logan mengatakan strategi meliputi empat masalah yaitu:
1.      Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku.
2.      Memilih sistem pendekatan belajar mengajar.
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik,p mebelajaran yang dianggap tepat dan efektif.
4.      Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan.
Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi mengajar. Pertama adalah tahapan mengajar, kedua adalah penggunaan model, dan ketiga penggunaan prinsip mengajar.
1.     Tahapan Mengajar
        Tahapan mengajar terdiri dari tiga tahapan pokok yaitu tahapan pemula (pra instruksinal), tahap pengajaran (instruksional), dan tahap penilaian dan tindak lanjut.
2.      Pendekatan Mengajar
  Inti dari tahapan instruksional adalah kegiatan belajar para siswa. Tinggi rendahnya kadar kegiatan belajarbanyak dipengaruhi oleh pendekatan mengajar yang digunakan guru. Beberapa model atau pendekatan mengajar adalah:
a.   Pendekatan Ekspositeri atau Model Informasi
b.   Pendekatan Inquiry/Discovery
c.   Pendekatan Interaksi Sosial
d.   Pendekatan Tingkah Laku
B.  Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar
Menurut Tabrani Rusyan, ada berbagai masalah sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang dapat digolongkan sebagai berikut
       1.  Konsep Dasar Strategi Belajar Mengajar
       2.  Sasaran Kegiatan Belajar Mengajar
       3.  Belajar Mengajar Sebagai Suatu Sistem
       4.  Hakikat Proses Belajar
       5.  Entering Behavior Siswa
       6.  Pola Belajar Siswa
       7.  Memilih Sistem Belajar Mengajar

BAB II : Hakikat Pembelajaran
Belajar dan mengajar meruipakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar menunjukkan apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran, mengajar menunjukkan apa yang dilakukan guru sebagai pengajar.


A.  Komponen-Komponen Pembelajaran
Seorang guru harus melakukan empat komponen dalam proses pembelajaran agar tujuan dari proses pembelajaran tercapai. Empat komponen itu adalah:
1.      Menentukan Tujuan yang Spesifik
2.      Mengadakan Penilaian Pendahuluan
3.      Merencanakan Program Pengajaran
4.      Evaluasi
B.  Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar
Komunikasi dibutuhkan agar interaksi belajar mengajar antara guru dan murid bisa terlangsung dengan baik. Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk membangun interaksi antara guru dengan siswa.
1.      Komunikasi sebaai aksi komunikasi satu arah
2.      Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah
3.      Komunikasi yang tidak hanya melibatkan sebagai transaksi
C.  Kriteria Keberhasilan Pembelajaran
Banyak guru merasa sulit menjawab pertanyaan yang diajukan kepada dirinya mengenai “Apakah pengajaran yang dilakukan telah berhasil, dan apa buktinya?” dan “Apa yang menjadi ukuran dalam menentukan keberhasilan tersebut?”. Untuk menjawab kedua pertanyaan tadi, kita harus menentukan apa yang menjadi kriteria dari keberhasilan pengajaran.
Ada dua kriteria yang bersifat umum yaitu kriteria ditinjau dari sudut proses (by process) dan kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya (by product).
D.  Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor lingkungan dan faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri. Clark mengemukakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70 persen dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 persen dipengaruhi oleh lingkungan.
            Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, faktor lain seperti motivasi, minat, sikap dan kebiasaan, ketekunan, sosial, ekonomi, dan faktor fisik dan psikis berpengaruh kepada hasil belajar.



BAB III  : Metode Pembelajaran
A.      Pengertian Metode Pembelajaran
            Metode pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran baik secara individual atau secara kelompok.
            Syarat-syarat yang harus diperhatikan seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa.
2.      Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut
3.      Metode yang digunakan harus dapat memeberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya
4.      Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa
5.      Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi
6.      Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari
B.  Macam-Macam Metode Mengajar dan Penggunaannya
Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang menarik. Di bawah ini beberapa metode belajar dan penggunaannya.
1.      Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dilakukan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran dalam kelas secara lisan. Interaksi guru dan siswa banyak menggunakan bahasa lisan. Dalam metode ini yang mempunyai peran utama adalah guru.
2.      Metode Tanya Jawab
Metode ini adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat ini terjadi dialog antara guru dan siswa. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbale balik secara langsung antara guru dan siswa.
3.      Metode Diskusi
Diskusi suatu kegiatan kelomopok untuk memecahkan masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang jelas dan teliti tentang sesuatu atau untuk merampungkan keputusan bersama.
4.      Metode Tugas Belajar dan Resitasi
Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah tapi lebih luas dari itu. Tugas dilaksanakan di rumah, sekolah, dan tempat lain. Metode tugas dan resitasi merangsang anak aktif belajar baik secara individu maupun kelompok.
5.      Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri.
6.      Metode Demontrasi dan Eksperimen
Metode demontrasi adalah metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu. Metode eksperimen adalah metode pengajaran yang dilakukan bersama-sama oleh guru dan siswa.
7.      Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan sosial, metode bermain peran adalah menekankan kenyataan dimana para siswa diikut sertakan dalam permainan peranan dalam mendemontrasikan masalah sosial.
8.      Metode Problem Solving
Metode problem solving tidak hanya metode mengajar tetapi juga metode berpikir, dalam metode ini menggunakan metode lain dimulai dari mencari data sampai menarik 

BAB  I V :  Keterampilan Dasar Mengajar

Guru merupakan penentu keberhasilan proses belajar mengajar, oleh sebab itu seorang guru harus memiliki beberapa keterampilan agar tujuan dari proses belajar mengajar yang telah dirumuskan dapat tercapai.

A.  Keterampilan bertanya
Pertanyaan yang dirumuskan dan digunakan dengan tepat akan menjadi alat komunkasi antara guru dan murid yang ampuh. Guru harus menguasai berbagai teknik bertanya dan guru harus mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang dikemukakan oleh siswa dan mempberi tanggapan positif terhadap siswa

B.  Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan atau reinforcement adalah bentuk respons bersifat verbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik bagi penerima atas perbuatan sebagai suatu dorongan atau koreksi.
C.  Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas adalah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.
D.  Keterampilan Menjelaskan
Yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan cirri utama kegiatan menjelaskan.
E.  Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang diinformasi dengan berbagai pengalaman atau informasi pengambilan kesimpuilan atau pemecahan masalah.  Tidak semua guru mampu membimbing para siswa untuk berdiskusi dan calon giri mampu membimbing para siswa berdiskusi tanpa mengalami kesulitan.
F.   Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi stimulasi adlaah kegiatan guru dalam mengenal konteks interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, dan partisipasi.
G.  Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Guru harus bisa membuka pelajaran unuk menyiapkan kondisi mental murid agar perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar.


KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

A. Kelemahan
Pada buku karangan Drs. H. Ahmad Sabri, M.Pd kajian konsep kata dan kalimat yang di sajikannya masih ada yang kurang di pahami saat di baca. Hampir persamaan yang di ulang-ulang dan katanya sangat baku.

B.Kelebihan
Sampul /cover yang di gunakan pada buku ini kelihatan simple tetapi tetap menarik dan sederhana. Buku ini cocok di gunakan untuk para mahasiswa sebagai panduan dan pedoman untuk menambah pengetahuan yang lebih baik lagi tentang strategi belajar mengajar dan micro teaching dan bisa juga menjadi referensi untuk melanjutkan perkulihan di semester berikutnya.Dalam buku ini dijelaskan banyak hal-hal yang menyangkut bagaimana strategi belajar mengajar yang dapat digunakan dalam acuan untuk merencanakan sebuah proses pembelajaran. Buku dilengkapi pula dengan metode pembelajaran.


A.                                Identitas Buku

1.      Judul buku           :MICRO TEACHING (Teori dan Praktik Pengajaran yang Efektif dan Kreatif.
2.      Penerbit                : AR-RUZZ MEDIA.
3.      Penulis                  : Barnawi dan M. Arifin.
4.      Tahun terbit          : 2015.
5.      ISBN                    : 978-602-313-037-5

Description: C:\Users\workshop\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_20190506_223752.jpg

BAB.I KONSEP DASAR MICROTEACHING
A.Pengertian Microteaching
Microteaching berasal dari dua kata, micro dan teaching. Micro berarti kecil, terbatas, sempit, dan sedikit. Teaching berarti mengajar. Dengan demikian, microteaching adalah kegiatan mengajar dengan segala aspek pengajarannya di perkecil atau disederhanakan sehingga tidak serumit kegiatan mengajar biasa. Dari pandangan beberapa ahli juga dapat disimpulkan bahwa microteaching dapat diartikan sebagai model pelatihan guru/calon guru untuk menguasai keterampilan mengajar tertentu melalui proses pengajaran yang sederhana.
B.Karakteristik Microteaching
1.      Microteaching is real teaching
2.      Microteaching lessons the complexities of normal classroom teaching
3.      Microteaching focuses on training for the accomplishment of specific tasks
4.      Microteaching allows for the increased control of practice
5.      Microteaching greatly expands the normal knowledge of results or feedback dimension in teaching
C.Fungsi Microteaching
1.      Meberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar.
2.      Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka terjun ke lapangan.
3.      Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan bermacam-macam keterampilan dasar mengajar
D.Tujuan Microteaching
Tujuan utama microteaching ialah untuk membekali dan/atau meningkatkan performance calon guru dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar melalui pelatihan keterampilan mengajar.
BAB II PENILAIAN MICROTEACHING
A.Pengertian Penilaian 
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil prestasi belajar.
B.Tujuan Penilaian Microteaching
1. Menentukan tingkat pencapaian kemampuan dasar
2. Menilai peningkatan dan perkembangan kemampuan siswa
3. Mendiagnosis kesuitan belajar
4. Mendorong mahasiswa belajar mengembangkan rencana pembelajaran
5. Mendorong dosen agar lebih meningkatkan pembimbing yang baik
6. Memberikan informasi kepada UPPL seabagai masukan dalam menentukan kebijakan pelaksanaan praktik mengajar mikri di sekolah/lembaga
B. Prinsip Penilaian Microteaching
1.        Valid dan reliable
2.         Objektif
3.         Adil.
4.         Terbuka.
5.        Bermakna.
6.        Edukatif.
7.        Berkesinambungan
C. Komponen dan Teknik Penilaian
1.      Komponennya meliputi : orientasi dan observasi, rencana pembelajaran, dan praktik microteaching
2.      Tekniknya meliputi : teknik tes dan teknik notes
BAB IIIKETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan dasar mengajar antara lain :
1. Membuka dan menutup pelajaran.
2. Menjelaskan.
3. Mengadakan variasi.
4. Memberikan penguatan.
5. Bertanya
6. Mengelola kelas
7. Mengajar kelompok kecil dan perorangan
8. Membimbing diskusi kelompok kecil

BAB IVPENGELOLAAN BELAJAR DALAN MACROTEACHING
A.Pesan Guru dalam Pengajaran
- Guru sebagai demonstrator
- Guru sebagai fasilitator
- Guru sebagai motivator
- Guru sebagai pemacu belajar
- Guru sebagai perekayasa pembelajaran
- Guru sebagai pemberi insprasi
B.Pengelolaan Siswa
1.Mengenal keragaman karakteristik siswa yang meliputi: kecakapan siswa, gaya belajar, dan kepribadian siswa
2. Belajar secara klasikal, kelompok, dan individual
3.Mengaktifkan siswa
C.Pengelolaan Bahan atau Materi Ajar
Diperlukan silabus yang dikembangkan berdasarkan prinsip: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, actual dan kontekstual, fleksivel dan menyeluruh
D. Pengelolaan Waktu Belajar
Pengelolaan waktu mengajar harus dikaitkan dengan banyaknya kompetensi yang harus dikuasai siswa dan kerumitan kemampuan siswa yang akan dikembangkan. Pengelolaan waktu belajar dirancangdalam bentuk kalender pendidikan. Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu pembelajaran selama satu tahun pelajaran.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar