SEJARAH
PENDIDIKAN ISLAM
PENDIDIKAN
ISLAM PADA MASSA RASULULLAH SAW, MASSA KHULAFAUR RASYIDIN, MASSA BANI UMAYYAH
Dosen
Pengampu : Dra Hj. Rosdianan A.Bakar, MA
Disusun
oleh :
Raudatul
Zannah (0309163063)
Siti
Aminah (0309162046)
Nanda
kurniawan (0309163060)
Mukhlida
Arafiah (0309163069)
Aditya
putri Harahap
PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A
2016/2017
بسم الله الرحمن الحي
Puji syukur kita panjatkan
terhadap Allah SWT atas nikmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat membuat
makalah tentang “Sejarah
Pendidikan Islam”.
Makalah ini disusun untuk tugas mata kuliah “Sejarah Pendidikan Islam”. Makalah ini
dapat diselesaikan atas bantuan beberapa pihak, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada:
1.
Dra Hj.
Rosdiana A.Bakar, MA Sebagai Dosen mata kuliah SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
2.
Orang tua yang selalu memberika dukungan dan
motivasi agar selalu tetap semagat
3.
Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan
makalah sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini kurang dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun
penulis harapkan kepada dosen dan teman-teman demi perbaiki dan untuk
kesempurnaan makalah ini.Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua dan pihak
yang berkepentingan.
Medan, Maret 2017
Penulis
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3
Tujuan.................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pendidikan Islam pada masa Rasulullah................................. 2
2.2 Sejarah Pendidikan Islam pada masa Khulafaur
Rasyidin...................4
2.3 Sejarah Pendidikan
Islam pada masa Bani Umayyah......................... .6
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.......................................................................................... 8
Sejarah
pendidikan islam pada massa Nabi Muhammda SAW, masa Khulafaur Rasiyidin dan
masa Bani Umayyah adalah masa dimana kejayaan pendidikan islam merupak i’tibar
bagi kita semua terutama para pejaran. Sebab pada masa ini pendidikan islam
sangat menurun, maka dari itu para spelajar hendaknya mengambil
pejaran-pelajaran yang terkandung di sini. Pada saat itu pendidikan islam dalam
tahap pembinaan. Karenan kuarangnya minat umat islam dalam belajar waktu makak
Rasul dan sahabat membuat lemabaga-lembaga pendidikan. Pada awalnya pendidikan
dilakukan di rumah para sahabat, setelah itu brkembang lagi menjadi luas di
masjid-masjid.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Pendidikan Islam pada masa
Rasulullah
2.Pendidikan Islam pada masa
Khulafaur Rasyidin
3. Pendidikan Islam pada masa Bani
Umayyah
1.3 TUJUAN
1. Menjelaskan Pendidikan Islam pada
masa Rasulullah
2. Menjelaskan Pendidikan Islam pada
masa Khulafaur Rasyidin
3. Menjelaskan pendidikan Islam pada
masa Bani Umayyah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pendidikan Islam Pada Massa Rasulullah SAW
Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul
pada tanggal 17 Ramadhan tahun keempat puluh dari usia beliau. Pada malam itu
beliau menerima wahyu pertama yang dibawakan Jibril yang berjumlah lima ayat
yang tertulis dalam surah al-Alaq
(96); ayat 1-5
Bacalah
(hai Muhammad) dengan nama Tuhanmu, yang menciptakan.
Menciptakan
manusia dari segumpal darah
Bacalah,
dan Tuhanmu Yang Mahamulia
Yang
mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam
Dia
mengajarkan kepada manusia apay yang tidak diketahuinya
Surah
pertama diiringgi dengan surah al-muddatsri (74): ayat 1-7. Wahyu kedua telah
memberikan perintah kepada Rasulullah untuk mengajak manusia memeluk agama yang
dibawanya, setelah itu mulalilah dilaksanakan dakwah islam. Pada massa
Rasulullah Pendidikan terbagi mejadi dua periode.[1]
1 PENDIDIKAN ISLAM
PADA PERIODE MEKKAH
Kondisi masyarakat Mekkah pada
ketika itu dipandang dari sudut sosial adalah terdiri dari kabilah-kabilah,dan
solidarotas kabilah sangat kuat, karena itu sering terjadi peperangan antar
kabilah. Kondisi keberagaman masyarakatnya memiliki berbagai kepercayaan, pada
umumnya mereka penyembah berhala,seperti berhala Latta,Uzza dan Manata. Selain
itu , masyarakat Arab ada juga yang beragama : Ash Shaibah penyembah
bintang-bintang, agama Zoroaster. Agama melambangkan kebaikan dengan cahaya dan
kejahatan dengan kegelapan.[2]
Pelaksanaan dakwah islam pada
periode Mekkah ini dilaksanankan oleh rasul dalam tiga tahapan. Tahapan pertama, dilakukan dengan
secara rahasia, hal ini dilakukan supaya tidak mendapat gangguan dari pihak
kafir Quraisy. Dalam tahap rahasia ini , rasul menyampaikan ajarannya kepada
saudara terdekat dan sahabat dekatnya saja. Pada tahap ini yang sudah masuk
islam adalah : Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah, Abu Bakar, Usman
bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqas, Thalhah bin Ubaidillah, Abu
Ubaidah bin Jarrah, dan Arqam bin Arqam.
Tahap
kedua, dilakukan dengan cara semirahasia. Pada tahap ini ruang lingkupnya
lebih luas di bandingkan dengan tahap yang pertama, yaitu ditunjukkan kepada
kelompok bani Abdul Muththalib. Tahap
ketiga, secara terbuka dan demontratif. Pada tahap ini, Rasulullah meyeruh
agar masyarakat Arab khususnya pendudukan Kota Mekkah untuk memeluk agama
islam.Pada Masa inilah Rasulullah mulai mendidikan masyarakat mekkah dengan
megajarkan dua hal : akidah (keimanan) dan akhlah[3]
2.
Pendidikan Islam Pada Periode Madinah
Situasi Madinah jauh berbeda dengan
situasi di Mekkah. Di mekkah kaum muslimin mendapat perlakuan yang tidak baik
oleh pihak Quraisy, dan bahkan sampai kepada tingkat menzalimi, memboikot, dan banyak
lagi perbuatan-perbuatan lain yang menekan kaum Muslimin. Akhirnya , Rasul dan
pengikutnya hijrah ke Madinah.Di Madinah, Rasul disambut dengan baik oleh
masyarakat Madinah yang terutama kelompok Aus dan Khazraj. Di bawah
kepemimpinan Nabi bersama bersatulah Muhajirin (orang-orang yang datang dari
Mekkah) Ansar (orang-orang madinah yang menjadi pengikut Rasul).
Pendidikan Islam dalam periode
Madinah adalah sebagai lanjutan dari pendidikan Islam dalam periode Mekkah.
Sesuai dengan ayat-ayat yang turun, maka materi pembelajaran pendidikan Islam
lebih meluas lagi bila dibandingkan dengan apa yang terjadi di Mekkah.
Pendidikan Islam pada periode Madinah ini dapat dikemukakan dengan segi materi
pembelajaran.
A. Pendidikan Al-qur’an
B. Pendidikan Keagamaan
C. Pendidikan Sosial
Kemasyrakatan.[4]
2.2
Pendidikan Islam Pada Massa Khulafaur Rasyidin
1.
Massa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar ash-shiddiq adalah
khalifah pertama dari khulafaur rasyidin. Beliau diangkat menjadi khalifah
setelah musyawarah yang panjang anatar kelompok Muhajirin dan Ansar. Belia
diangkat menjadi khalifah pada tahun 11 H dan wafat pada tahun 13 H, jadi
beliau memerintah kurang lebih dua tahun. Usaha-usaha Abu Bakar ash-shiddiq
dalam pendidikan dipandang dari materi pelajaran adalah melanjutkan apa yang
pernah dilakukan oleh Rasulullah, yakni melakukan pendidikan Al-Qur’an,
keagamaan (akidah, ibadah, dan akhlak),sosial kemasyarakatan,dakwah Islamiah,
pertahanan keamanan. Pesetra didiknya para shabat, institusinya terpusat di
masjid Nabi di Madinah. Pendidikan pada masa Abu Bakar.[5]
A.
Memantapkan ajaran Islam dikalangan
bangsa Arab terutama mereka-mereka yang murta dan tidak mau membayar zakat.
B.
Memberikan pendidikan agama kepda
mereka yang baru memeluk Islam
C.
Memberikan pengajaran Al-Qur’an
D.
Memberikan didikan agama kepada umat
baik yang sudah lama memeluk Islam maupun yang baru.
E.
Mendidik ajaran islam itu ke
pelosok-pelosok wilayah
2. Masa Khalifah Umar
Bin Khattab
Umar Bin Khattab memerintah dari
tahun 13 H hingga 23 H. Pad zaman beliau, dakwah Islam semakin berkembang dan
meluas. Semagat berdakwah dan pendidikan di kalangan kaum Muslimin cukup
tinggi. Umar bin Khattab terkenal sebagi administrator ulung,beliau banyak
melahirkan ide-ide yang berkenaan dengan administrasi :
A.
Membagi daerah-daerah islam kepada
beberapa wilayah, dan setiap wilayah dipimpin oleh seorang wali (gurbenur).
Daerah-daerah tersebut antaranya : Mekkah, Madinah, Syiria, Basrah, Kufah,
Mesir, dan Palestina.
B.
Membentuk beberapa Jawatan , anatara
lain: jawatan pos, tentara, pemungutan pajak, polisi dan hakim.
C.
Menerapkan pajak.
Guru-guru dan juru
dakwah diangkat oleh khalifa Umar bin Khattabdi setiap daerah untuk mengajari
masyarakat tentang agama Islam. Pokok-pokok ajaran yang di sampaikan, yaitu
masalah Al-Qur’an, akidah, ibadah, syariah, dan akhlak. Selain dari itu
khalifah Umar juga telah memberikan instruksi kepada penduduk agar mereka
memberikan pelajaran berenag, menunggang kuda, pepatah-pepatah, dan syair-syair
yang baik.
Institusi pendidiksn Kuttab
memeinkan peranannya pada masa Umar bin Khattab. Kuttab adalah tempat anak-anak
belajar menulis dan membaca/ menghafal Al-Qur’an serta belajar pokok-pokok
agama. Materi yang diajarkan di Kuttab yaitu :
A.
Membaca, menulis, dan meghafal
Al-Qur’an.
B.
Dasar-dasar agama : wudhu, shalat,
puasa dan lain-lain. Umar bin Khattab juga menginstrusikan agar kepada
anak-anak anak diajarkan juga berenag, megendarai kuda, memenah, menghafal
syair-syair yang mudah dan dan pribahasa.[6]
3. Masa Khalifah Usman
Bin Affan
Usman Bin Affan di angkat menjadi
khalifah yang ketiga setelah diadakan musyawarah anatar enam orang yang di
tunjuk Umar bin Khattab. Keenam orang tersebut yaitu : Ali bin Abu thalib,
Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Usman bin Affan, Sa’ad bin Waqqas, dan
Thalhah bin Ubaidillah. Masa pemerintahan Usman pada tahap awal yaitu sampai
tahun ketujuh dari pemerintahannya berjalan dengan baik tanpa ada
guncangan-guncangan. Akan tetapi setelah tahun ketujuh, timbullah gejolak politik
yang berujung kepada terbunuhnya beliau. Ditinjau dari segi pendidikan masih
berjalan seperti yang telah dilakukan oleh khalifah sebelumnya baik materi
maupun sarananya.
Pada masa pemerintahan beliau inilah
dilaksanankan pembukuan Al-Qur’an. Al-Quran tersebut dibukukan berdasarkan
kepada saran dari Huzaifah bin Yaman yang telah ikut berperang ke berbagai
negeri, seperti : Syam, Armenia, dan Azerbaijan. Usman bin affan menyuruh Zaid
bin Tsabit, Abdullah bin Haris menyalin huruf-huruf yang pernah ditulis di
zaman Abu Bakar, setelah itu dilakukan penulisan Al-Quran.
Pendidikan Islam pada masa Usman bin
Affan, melnjutkan apa yang sudah dilakukan oleh khalifah sebelumnya. Pendidikan
agama, berupa pendidikan akidah, ibadah, akhlak tetap berjalan di masyarakat,
begitu juga pendidikan Al-Qur’an. Masjid-masjid dijadikan sebagi tempat
berlangsungnya pendidikan. Pendidikan anak-anak dilaksanakan di Kuttab.[7]
4.Masa Khalifah Ali
Bin Abi Thalib
Pengangkatan
beliau tidak disetujui oleh sebagian umat islam, maka timbullah berbagai
pelawanan. Perlawan pertama yang dihadapi beliau yaitu datang dari aisyah,
Thalhah, dan Zubair. Perlawan kelompok Aisyah ini dapat dikalahkan oleh Ali
dalam perang Jamal ( Unta). Penantang yang kedua yaitu Muawiyah bin Abi Sofyan,
Gurbenur Syam. Perlawan beliau menyebabkan perang Siffin, akhir dari Perang
Siffin melahirkan perdamaian (tahkim).Hasil
takhkim ini tidak memuaskan sebagian
pihak, terutama pengikut Ali. Sebagian pengikut Ali keluar dari barisan Ali,
membentuk kelompok sendiri yang bernama Khawarij.Pada Masa Ali ini Umat Islam
terpecah mejadi tiga golongan besar:
A.
Golongan Ali
B.
Golongan Muawiyah
C.
Golongan Khawarij
Masa
pemerintahan Ali kuarang lebih lima tahun dari 35 H Hingga 40 H. Masa yang lima
tahun tersebut tidak sunyi dengan peperangan silih berganti. Oleh karena
itulah, pada masa Ali perhatian terhadap pendidik tidak sehebat khalifah
terdahulu, sebab situasi dalam negeri selalu dalam keadaan tidak setabil.[8]
2.3 Pendidikan Islam Pada Masa Bani Umayyah
Penggagas
dan tokoh utama pendiri dinasti Umayyah adalah Muawiyah bin Abi Sofyan. Nama
dinasti ini diambil dari nama nenek moyang mereka yang bernama Umayyah bin Abdi
Manaf. Dinasti bami Umayyah berkuasa sejak 41 H sampai 132 H. Dengan 14 orang
khalifah silih berganti. Ditinjau dari segi pendidikan pada masa kerajaan bani
Umayyah telah berlamgsung beberapa aktivitas pendidikan diantaranya :
A.
Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan
adalah Masjid dan Kuttab. Di masjid para ulam memberikan pendidikan agama alam
berbagai cabang ilmu keagamaan.Masjid-masjid dijadikan sebagai sentral pendidikan.
Pada pemerintahan Walid bin Abdul Malik didirikanlah Masjid Umayyah di Damaskus
yang merupakan universitas terbesar di zaman itu. Pada zaman ini didirikan
Masjid az-Zaitunah di Tunisia yang dianggap sebagai univeritas tertua di duniua
yang masih hidup sampai sekarang yang didirikan oleh al-Habhabpada tahun 114 H.
Pada masa ini jugalah didirikan Masjid Qairawan di Afrika Utara oleh Uqbah bin
Nafi’i. Kuttab adalah tempat pendidikan anak-anak selain rumah tangga dan
Masjid. Menurut Shalaby, ada dua jeni Kuttab, pertama,Kuttab yang mengajarkan membaca dan menulis, kedua, Kuttab yang mengajarkan Al-Quran
dan dasar-dasar Agama.
B.
Pusat-Pusat Pendidikan
Pada masa Umayyah,
Islam telah tersebar ke berbagai daerah diluar
Saudi Arabia, seperti Syria (syam), Irak, Iran (paris), Mesir, Maghribi
(Maroko) dan telah sampai kepulau Andalusia ( Spanyol) tahun 711 M. Dengan
tersebaranya Islam keberbagai daerah maka timbul pula pusat-pusat pendidikan
islam diantaranya :
A.
Di Kota Mekkah dan Madinah (Hijaz).
B.
Di Kota Basrahdan Kufah (Irak).
C.
Di Kota Damsyik dan Palestina (Syam)
D.
Di Kota fustat (Mesir)
Di
anatar ulama-ulama terkenal yang mewakilikota-kota Isalam pada waktu itu yaitu
:
1.
Abdullah bin Umar di Mekkah.
2.
Abdullah bin Mas’ud dikufah.
3.
Abdullah bin Abbas di Mekkah.
4.
Abdullah bin ‘Amr bi’Ash di Mesir
3.Pertumbuhan Ilmu
Pengethuan
Pada zaman bani Umayyah ini mulailah
diletakkan dasar-dasar ilmu pengetahuan baik naqliyah maupun ‘aqliyah.
Ilmu-ilmu naqliyah meliputi : fiqih,
tafsir, hadist, tauhid dan bahasa Arab. Adapun ilmu ‘aqliyah meliputi: filsafat, kedokteran, ilmu kimia dan astronomi.
Dalam bidang ilmu naqliyah, maka
mucil para mujthahid, dan timbullah dengan subur semangat berijtihad berarti
suasana alam pikiran umat islam menjadi dinamis.[9]
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Sejarah Pendidikan Islam Pada Masa
Rasulullah adalah dengan cara mengislamkan umat manusia di arab waktu itu. Pada
masa Rasulullah pendidikan islam terbagi menjadi dua periode pertama, periode Mekkah pada saat ini
Rasullah mengajarkan tauhid kedapada orang terdekatnya beserta para sahabat.kedua, periode Madinah pada saat
Rasulullah di Madinah beliau di sabut dengan baik pada masyarakat Madinah di
madinah beliua megajak masyarakat madinah untuk masuk islam setelah itu
Rasulullah mengajarkan Tauhid dan Akhlak.
2. Pendidikan
Islam Pada Massa Khulafaur Rasyidin
Massa Khalifah Abu Bakar
Ash-Shiddiq. Memantapkan ajaran Islam dikalangan bangsa Arab terutama
mereka-mereka yang murta dan tidak mau membayar zakat.Memberikan pendidikan
agama kepda mereka yang baru memeluk Islam. Memberikan
pengajaran Al-Qur’an.Memberikan
didikan agama kepada umat baik yang sudah lama memeluk Islam maupun yang
baru.Mendidik ajaran islam itu ke pelosok-pelosok wilayah
Masa Khalifah Umar Bin
Khattab Membagi daerah-daerah islam kepada beberapa wilayah, dan setiap wilayah
dipimpin oleh seorang wali (gurbenur). Daerah-daerah tersebut antaranya :
Mekkah, Madinah, Syiria, Basrah, Kufah, Mesir, dan Palestina.Membentuk beberapa
Jawatan , anatara lain: jawatan pos, tentara, pemungutan pajak, polisi dan
hakim.Menerapkan pajak.
Masa Khalifah Usman
Bin AffanPendidikan Islam pada masa Usman bin Affan, melnjutkan apa yang sudah
dilakukan oleh khalifah sebelumnya. Pendidikan agama, berupa pendidikan akidah,
ibadah, akhlak tetap berjalan di masyarakat, begitu juga pendidikan Al-Qur’an.
Masjid-masjid dijadikan sebagi tempat berlangsungnya pendidikan. Pendidikan
anak-anak dilaksanakan di Kuttab
pada masa Ali
perhatian terhadap pendidik tidak sehebat khalifah terdahulu, sebab situasi
dalam negeri selalu dalam keadaan tidak setabil.
Pendidikan Islam Pada
Masa Bani Umayyah
Pada
Masa Bani Umayyah ada bebrapa kemajuan antaranya: lembga pendidikan dan
pusat-pusat lembaga pendidikan. Pusat-pusat pendidikan islam diantaranya :
A.
Di Kota Mekkah dan Madinah (Hijaz).
B.
Di Kota Basrahdan Kufah (Irak).
C.
Di Kota Damsyik dan Palestina (Syam)
D.
Di Kota fustat (Mesir)
Daftar Pustaka
Daulay Putra Haidar
dan Pasa Nurgaya, Pendidikan Islam Dalam
Lintasan Sejarah, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group.
[1]
Daulay
Putra Haidar dan Pasa Nurgaya, Pendidikan
Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, hal17
[2]
Daulay
Putra Haidar dan Pasa Nurgaya, Pendidikan
Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group,
hal 21
[3]
Daulay
Putra Haidar dan Pasa Nurgaya, Pendidikan
Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, hal
23
[4]
Daulay
Putra Haidar dan Pasa Nurgaya, Pendidikan
Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, Hal 30
[5]
Daulay
Putra Haidar dan Pasa Nurgaya, Pendidikan
Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, Hal
50
[6]Daulay
Putra Haidar dan Pasa Nurgaya, Pendidikan
Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group,Hal
52
[7]Daulay
Putra Haidar dan Pasa Nurgaya, Pendidikan
Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, Hal
54
[8]Daulay
Putra Haidar dan Pasa Nurgaya, Pendidikan
Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group,Hal
56
[9]
Daulay
Putra Haidar dan Pasa Nurgaya, Pendidikan
Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group,hal 69
Tidak ada komentar:
Posting Komentar