LANDASAN DAN PRINSIP PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN
(Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran)
Dosen Penggampu: Rohani, S. Ag,
M. Pd
Disusun Oleh:
Alfayed Muhamman (0309161007)
M. Hori Azi Ritonga (0309161005)
Siti Aminah (0309162046)
PEDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A
2018/2019
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الحي
Alhamdulilah
rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya penulis
dapat menyelesaikan makalah kami
tentang “Landasan dan Prinsip penggunaan Media Pembelajaran”
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran “Media
Pembelajaran” Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth :
1.
Ibu Rohani, S. Ag, M. Pd sebagai dosen pembimbing.
2.
Orang
tua
kami yang telah membantu baik moril maupun materi.
saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini
jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
khususnya dari dosen pembimbing guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi
kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Medan,
Senin, 15 Oktober 2018
Penulis
KELOMPOK 4
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah........................................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3
Tujuan.................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media
Pembelajaran...................................................................... 2
2.2 Landasan Media
Pembelajaran........................................................................ 3
2.2.1 Landasan
Psikologis Media Pembelajaran ................................................. 3
2.2.2 Landasan Teknologis Media Pembelajaran................................................. 4
2.2.3 Landasan Empirik Media Pembelajaran..................................................... 4
2.2.4 Landasan Filosofis Media Pembelajaran.................................................... 5
2.2.5 Landasan Sosiologis Media Pembelajaran.................................................. 5
2.5 Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
Pembelajaran................................................ 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... ........... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada
saat melakukan pembelajaran guru tidak hanya sekedar menyamapaikan materi saja
tetapi seorang guru harus bisa mengantarkan pembelajaran tersebut kepada siswa.
setiap pelajaran yang diajarkan terdapat berbagai macam tujuan yang harus
tercapai jika tujuan tersebut tidak tercapai maka proses pembelajaran tersebut
telah gagal karna tujuan yang ingin dicapai tak terjangkau secara baik.
Nah, untuk memudahkan proses
penyamapaian materi kepada peserta didik sebagai seorang guru kita harus
menggunakan media pembelajaran, agar pembelajaran yang diajarkan kepada siswa
dapat tercapai secara optimal. Didalam menggunakan media, ada beberapa landasan
dan prinsip dalam menggunakan media tersebut. Dan seorang guru segharusnya
dapat memahami landasan penggunaan media tersebut. Berikut akan dijelaskan
beberapa landasan dan prinsip media pembelajaran yang harus diketahui, dipahami
dan diperhatikan oleh seorang guru.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan media pembelajaran ?
2. Apa
saja landasan-landasan penggunaan media pembelajaran?
3. Bagaimana
saja prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran ?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari media pembelajaran.
2. Untuk
mengetahui landasan-landasan penggunaan media pembelajaran.
3. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin
Medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”.
Daam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Dalam Arsyad, Azhar, Gerlach & Ely [1]mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia. materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru , buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
AECT (1977) sebuah organisasi yang
bergerak dalam teknologi pendidikan dan komunikasi, mengartikan media sebagai
segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi. Demikian juga
Moenda dan Russel (1990) mengungkapkan bahwa “media is a channel of
communication, Derived from the latin word for “between”, the term refers to
anything that carries information between a source and a receiver”. Robert
Hanick, Dkk (1986) mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi
antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi.[2]
Dari beberapa
pengertian diatas dapat di garis bawahi bahwa media adalah perantara dari
sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer dan
lain sebagainya. Alat-alat tersebut merupakan media manakala digunakan untuk
menyalurkan informasi yang akan disampaikan. Rossi dan Breidle (1966)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai
untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan
sebagainya. Menurut rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan
dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.[3]
Dari konsep
diatas, maka bedanya media dan media pembelajaran terletak pada pesan atau isi
yang ingin di sampaikan. Artinya, alat apapun itu asal berisi tentang
pesan-pesan pendidikan termasuk ke dalam media pendidikan atau media
pembelajaran. Dengan demikian media pembelajaran alat yang mengandung pesan
pendidikan. Jadi pesan-pesan pendidikan serta alat penyalurnya merupakan kata
kunci dari media. Dengan demikian sebagai perantara media juga meliputi berbagai pengalaman untuk
memahami materi pelajaran, bukan hanya berupa alat dan bahan saja, akan tetapi
hal-hal yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan.
2.2 Landasan Media Pembelajaran
2.2.1 Landasan Psikologis Media
Pembelajaran
Kondisi psikologis setiap individu
berbeda, karena perbedaan tahap perkembanganbya, latar belakang sosial budaya,
juga karena perbedaan faktor-faktor yang dibawa dari kelahirannya. Kondisi yang
berbeda ini juga bergantung pada konteks, peranan, dan status individu diantara
inidividu-individu lainnya. Interaksi yang tercipta dalam situasi pembelajaran
seharusnya sesuai dengan kondisi psikologis para peserta didik maupun kondisi
pendidikannya.
Peserta didik adalah individu yang
sedang berada dalam proses perkembangan. Tugas utama yang sesungguhnya dari
para pendidik adalah membantu perkembangan peserta didik secara optimal. Sejak
kelahiran sampai menjelang kematian,anak selalu berada dalam proses
perkembangan, perkembangan seluruh aspek kehidupannya. Tanpa pendidikan
disekolah, anak tetap berkembang, tetapi dengan pendidikan disekolah tahap perkembangannya
menjadi lebih tinggi dan lebih luas.
Perkembangan atau kemajuan-kemajuan
yang dialami anak sebagian besar terjadi karena usaha belajar, baik berlangsung
melalui proses peniruan, pengingatan , pembiasaan, pemahaman, penerapan,
Ataupun pemecahan masalah. Menurut Bruner dalam Azhar Arsyad [4]ada
tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive),
pengalaman piktorial/gambar (icnonic), dan pengalaman abstrak (symbolic).[5]
Pendidik atau guru melakukan berbagai upaya dan menciptakan berbagai kegiatan
dengan dukungan berbagai media pembelajaran agar anak-anak belajar. Cara
belajar mengajar mana yang dapat memberikan hasil secara optimal serta
bagaimana proses pelaksanaannya membutuhkan studi yang sistematik dan mendalam
studi yang demikian merupakan bidang pengkajian dan psikologi belajar.
Jadi, minimal ada dua bedang
psikologi yang mendasari media pembelajaran. Yaitu psikologi perkembangan dan
psikologi belajar. Keduanya sangat diperlukan, baik didalam merumuskan tujuan,
memilih, dan menerapkan media serta teknik-teknik evaluasi.[6]
2.2.2 Landasan Teknologis Media Pembelajaran
Sasaran akhir dari teknologi
pembelajaran adalah memudahkan pebelajar untuk belajar. Untuk mencapai sasaran
akhir ini, teknolog-teknolog di bidang pembelajaran mengembangkan berbagai
sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan setiap pebelajar sesuai dengan
karakteristiknya.
Dalam upaya itu, teknolog berkerja
mulai dari pengembangan dan pengujian teori-teori tentang berbagai media
pembelajaran melalui penelitian ilmiah, dilanjutkan dengan pengembangan
disainnya, produksi, evaluasi dan memilih media yang telah diproduksi,
pembuatan katalog untuk memudahkan layanan penggunaannya, mengembangkan
prosedur penggunaannya, dan akhirnya menggunakan baik pada tingkat kelas maupun
pada tingkat yang lebih luas lagi (diseminasi).
Semua kegiatan ini dilakukan oleh
para teknolog dengan berpijak pada prinsip bahwa suatu media hanya memiliki
keunggulan dari media lainnya bila digunakan oleh pebelajar yang memiliki
karakteristik sesuai dengan rangsangan yang ditimbulkan oleh media pembelajaran
itu. Dengan demikian, proses belajar setiap pebelajar akan amat dimudahkan
dengan hadirnya media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik belajarnya.
2.2.3 Landasan Empirik Media Pembelajaran
Berbagai temuan penelitian
menunjukkan bahwa ada interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan
karakteristik pebelajar dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya bahwa
pebelajar akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan
media yang sesuai dengan karakteristiknya. Pebelajar yang memiliki gaya visual
akan lebih mendapat keuntungan dari penggunaan media visual, seperti film,
video, gambar atau diagram; sedangkan pebelajar yang memiliki gaya belajar
auditif lebih mendapatkan keuntungan dari penggunaan media pembelajaran
auditif, seperti rekaman, radio, atau ceramah guru.
Atas dasar ini, maka prinsip
penyesuaian jenis media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
karakteristik individual pebelajar, menjadi semakin mantap. Pemilihan dan
penggunaan media hendaknya jangan didasarkan pada kesukaan atau kesenangan
guru, tetapi dilandaskan pada kecocokan media itu dengan karakteristik
pebelajar, di samping sejumlah kriteria lain yang dijelaskan pada bagian lain buku
ini.
2.2.4 Landasan
Filosofis Media Pembelajaran
Seorang guru dalam menggunakan media
pembelajaran perlu memperhatikan landasan filosofis. Artinya, penggunaan media
semestinya didasarkan pada nilai kebed=naran yang telah ditemukan dan
disepakati banyak orang baik kebenaran akademik maupun kebenaran sosial.
Misalnya, isi pesan (materi
pelajaran) yang disampaikan kepada siswa seharusnya sudah merupakan kebenaran
yang teruji secara obyektif, radikal dan empiris. Jangan sampai materi
pelajaran masih salah, tidak baik, dan tidak indah yang disampaikan kepada
peserta didik. Misalnya, guru mengajarkan tentang sejarah kebudayaan islam
(SKI) dengan materi silsilah Nabi Muhammad SAW. Seorang guru perlu mengecek
unsur kebenaran historis silsilah tersebut sebelum disampaikan kepada peserta
didik. Proses inilah yang disebut penggunaan landasan filosofis dalam memilih
isi dan media pembelajaran.
Media yang digunakan guru juga perlu
dicek kembali kebenaran dan ketepatannya. Guru yang memilih media belum sesuai
dengan materi yang akan disampaikan berarti media tersebut tidak benar. Tidak
bagus, dan tidak indah artinya penggunaan media yang tidak tepat belum
mempertimbangkan landasan filosofis. [7]
2.2.5 Landasan Sosiologis Media Pembelajaran
Dalam menggunakan media, guru perlu
mempertimbangkan latar belakang sosial anak didik dalam sekolah. Sebab jika
media yang digunakan tidak sesuai latar belakang sosial anak didik maka materi
pelajaran atau pesan yang dikirim tentunya tidak bisa tersampaikan secara
optimal. Bahkan pembelajaran akan menjadi biasa karena media yang digunakan
guru tidak sesuai dengan kondisi sosial anak didik.
Misalnya, seorang guru yang mengajar
disekolah yang rata-rata siswanya berasal dari keluarga dengan latar belakang
sosial kurang maju secara tegnologi. Mereka belum pernah melihat tampilan slide
berbaris komputer, lalu sang guru menyampaikan materi dengan menggunakan CD dan
disiasi dengan berbagai animasi gambar, maka siswa akan lebih memperhatikan
kecanggihan media dan animasi yang ditampilkan. Sementara itu, materi
pelajarannya tidak diperhatikan sehingga pembelajaran menjadi bias karena media
yang dipilih tidak sesuai kondisi sosial anak didik. Begitu sebaliknya, guru
yang mengajar disekolah yang anak didiknya berasal dari keluarga yang kondisi
sosialnya lebih maju dan sehari-hari telah berinteraksi dengan komputer serta
jenis media berbasis komputer lainnya. Maka saat guru memilih media yang
tradisional siswa akan makin menurun motivasi belajarnya dan tidak fokus pada
materi yang disampaikan guru. Padahal diantara fungsi dan manfaat media
pembelajaran adalah untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam
pembelajaran.
Untuk itu, landasan sosiologis perlu
dipertimbangkan guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran guru
perlu menganalisis latar belakang sosial anak didik dalam menggunakan media
pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi kesesuaian media
dengan kondisi sosial anak didik. [8]
2.3
Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
Pembelajaran
Salah satu ciri media pembelajaran adalah
bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu
siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa sehingga media itu
sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media
bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan
tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan
belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam
proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan
lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memnuhi
kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan
medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran.
Prinsip pokok yang harus diperhatikan
dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media
digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami
materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut
kebutuhan siswa. [9]
Ada 9 (Sembilan) prinsip media
pembelajaran antara lain, yaitu :
1.
Tidak ada
suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran.
2.
Penggunaan
media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan
demikian pemanfaatan media pembelajaran harus menjadi bagian integral dari
penyajian pelajaran.
3.
Penggunaan
media pembelajaran harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan
karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
4.
Penggunaan
media pembelajaran harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan
dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara
individual, dan belajar mandiri.
5.
Guru
hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan media harus
disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai,
mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
6.
Penggunaan
media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta.
7.
Media yang
digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan
pribadi.
8.
Aneka ragam
media
9.
Kepraktisan
dan ketersediaan media.
Penggunaan media juga harus
mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran
yang disajikan. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan
belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara klasikal, belajar dalam
kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri. Penggunaan
media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan
dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas.
Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan menggangu kelancaran
proses belajar-mengajar dan mengurangi waktu belajar. [10]Dalam
menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar
penggunaan media tersebut dapat mencapai hasi yang baik. Prinsip-prinsip itu
menurut Dr. Nana Sudjana [11]adalah
:
1. Menentukan jenis media dengan tepat
; artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran
yang akan diajarkan.
2. Menetapkan atau memperhitungkan
subjek dengan tepat ; artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu
sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak didik.
3. Menyajikan media dengan tepat ; artinya
teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan
tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.
4. Menempatkan
atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya,
kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak
setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus memperlihatkan
atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.Selain prinsip-prinsip
penggunaan media pembelajaran diatas, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang
harus diperhatikan dalam penggunaan media pada komunikasi pembelajaran.
Prinsip-Prinsip tersebut diuraikan dibawah ini :
1. Media digunakan dan
diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi
pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut
kebutuhan siswa, bukan dipandang dari sudut kepentingan guru.
2. Media yang akan
digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak
semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan
tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
3. Media yang digunakan
harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi pelajaran memiliki ke
khasan dan kekompleksan. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan
kompleksitas materi pelajaran. Contohnya, untuk membelajarkan siswa memahami
pertumbuhan jumlah penduduk di indonesia, maka guru perlu mempersiapkan semacam
grafik yang mencerminkan pertumbuhan penduduk.
4. Media pembelajaran
harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa yang memiliki
kemampuan mendengar yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala
digunakan media yang bersifat auditif. Demikian pula sebaliknya, siswa yang
memiliki kemampuan penglihatan yang kurang, akan sulit menangkap bahan
pelajaran yang disajikan melalui media visual.
5. Media yang akan
digunakan harus memerhatikan efektifitas dan efisien. Media yang memerlukan
peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
Demikian juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap
media yang dirancang guru perlu memerhatikan efektivitas penggunaannya.
6. Media yang digunakan
harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. Sering media yang kompleks terutama media-media mutakhir
seperti media komputer, LCD, dan media elektronik lainnya memerlukan kemampuan
khusus dalam mengoperasikannya. [12]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara garis besar landasan media pembelajaran terdapat enam
pokok pembehasan yaitu landasan psikologis, tegnologis, empiris, filosofis dan
sosiologis. Dari beberapa landasan yang sudah ada diharapkan kita tidak perlu
ragu lagi menggunakan alat dalam pembelajaran asal tepat memilihnya. Dan
diharapkan alat atau media yang digunakan dapat membantu peserta didik mencapai
tujuan akhir pendidikan.
Media
Pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Ada prinsip media pembelajaran di antaranya, yaitu : Tidak ada suatu media yang
terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran, Penggunaan media harus
didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, Penggunaan media
pembelajaran harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik
materi pelajaran yang disajikan, Penggunaan media pembelajaran harus
disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti
belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual, dan belajar
mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Arsandi, Deni. 2011. Media Pendidikan. Bandung: Remaja Karya.
Azhar
Arsyad. 2007. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arsyad,
Azhar. 2013. Media Pembelajaran.
Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Musfiqon,
Pengembangan Media & Sumber
Pembelajaran, (Jakarta: PRESTASI PUSTAKA, 2011),
Nana Sudjana. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Sanjaya,
Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran.
Jakarta : Kencana.
Sumarno, 2011. Media Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
[6] Musfiqon, Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran, (Jakarta: PRESTASI
PUSTAKA, 2011), Hlm. 58-59
[9]
Arsandi, Deni. 2011. Media Pendidikan. Bandung:
Remaja Karya. Hal 54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar