Minggu, 14 Oktober 2018


LANDASAN DAN PRINSIP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
(Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas  Mata Kuliah Media Pembelajaran)

Dosen Penggampu:  Rohani, S. Ag, M. Pd
Disusun Oleh:
Alfayed Muhamman   (0309161007)
M. Hori Azi Ritonga   (0309161005)
Siti Aminah                 (0309162046)

Description: djhdcsolk.jpg
 







PEDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2018/2019


KATA  PENGANTAR
بسم الله الرحمن الحي

Alhamdulilah rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan  makalah  kami  tentang “Landasan dan Prinsip penggunaan Media Pembelajaran” Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran “Media Pembelajaran Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth :
1.      Ibu Rohani, S. Ag, M. Pd sebagai dosen pembimbing.
2.      Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi.
          saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik  di masa yang akan datang.


Medan, Senin, 15 Oktober 2018


Penulis
KELOMPOK 4







DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah...........................................................................................................................                 1
1.2   Rumusan Masalah...............................................................................................             1
1.3  Tujuan..................................................................................................................             1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pembelajaran......................................................................             2
2.2 Landasan Media Pembelajaran........................................................................             3
2.2.1 Landasan Psikologis Media Pembelajaran .................................................             3
2.2.2 Landasan Teknologis Media Pembelajaran.................................................             4
2.2.3 Landasan Empirik Media Pembelajaran.....................................................             4
2.2.4 Landasan Filosofis Media Pembelajaran....................................................             5
2.2.5 Landasan Sosiologis Media Pembelajaran..................................................             5
2.5 Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran................................................             6
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan.......................................................................................................... ........... 9
DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah
Pada saat melakukan pembelajaran guru tidak hanya sekedar menyamapaikan materi saja tetapi seorang guru harus bisa mengantarkan pembelajaran tersebut kepada siswa. setiap pelajaran yang diajarkan terdapat berbagai macam tujuan yang harus tercapai jika tujuan tersebut tidak tercapai maka proses pembelajaran tersebut telah gagal karna tujuan yang ingin dicapai tak terjangkau secara baik.
Nah, untuk memudahkan proses penyamapaian materi kepada peserta didik sebagai seorang guru kita harus menggunakan media pembelajaran, agar pembelajaran yang diajarkan kepada siswa dapat tercapai secara optimal. Didalam menggunakan media, ada beberapa landasan dan prinsip dalam menggunakan media tersebut. Dan seorang guru segharusnya dapat memahami landasan penggunaan media tersebut. Berikut akan dijelaskan beberapa landasan dan prinsip media pembelajaran yang harus diketahui, dipahami dan diperhatikan oleh seorang guru.

1.2   Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran ?
2.      Apa saja landasan-landasan penggunaan media pembelajaran?
3.      Bagaimana saja prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran ?
1.3      Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari media pembelajaran.
2.      Untuk mengetahui landasan-landasan penggunaan media pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran.







BAB II
PEMBAHASAN
2.1      Pengertian Media Pembelajaran
   Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Daam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam Arsyad, Azhar,  Gerlach & Ely [1]mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia. materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru , buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
   AECT (1977) sebuah organisasi yang bergerak dalam teknologi pendidikan dan komunikasi, mengartikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi. Demikian juga Moenda dan Russel (1990) mengungkapkan bahwa “media is a channel of communication, Derived from the latin word for “between”, the term refers to anything that carries information between a source and a receiver”. Robert Hanick, Dkk (1986) mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi.[2]
   Dari beberapa pengertian diatas dapat di garis bawahi bahwa media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer dan lain sebagainya. Alat-alat tersebut merupakan media manakala digunakan untuk menyalurkan informasi yang akan disampaikan. Rossi dan Breidle (1966) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.[3]


     Dari konsep diatas, maka bedanya media dan media pembelajaran terletak pada pesan atau isi yang ingin di sampaikan. Artinya, alat apapun itu asal berisi tentang pesan-pesan pendidikan termasuk ke dalam media pendidikan atau media pembelajaran. Dengan demikian media pembelajaran alat yang mengandung pesan pendidikan. Jadi pesan-pesan pendidikan serta alat penyalurnya merupakan kata kunci dari media. Dengan demikian sebagai perantara media  juga meliputi berbagai pengalaman untuk memahami materi pelajaran, bukan hanya berupa alat dan bahan saja, akan tetapi hal-hal yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan.         

2.2 Landasan Media Pembelajaran
2.2.1    Landasan Psikologis Media Pembelajaran
Kondisi psikologis setiap individu berbeda, karena perbedaan tahap perkembanganbya, latar belakang sosial budaya, juga karena perbedaan faktor-faktor yang dibawa dari kelahirannya. Kondisi yang berbeda ini juga bergantung pada konteks, peranan, dan status individu diantara inidividu-individu lainnya. Interaksi yang tercipta dalam situasi pembelajaran seharusnya sesuai dengan kondisi psikologis para peserta didik maupun kondisi pendidikannya.
Peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses perkembangan. Tugas utama yang sesungguhnya dari para pendidik adalah membantu perkembangan peserta didik secara optimal. Sejak kelahiran sampai menjelang kematian,anak selalu berada dalam proses perkembangan, perkembangan seluruh aspek kehidupannya. Tanpa pendidikan disekolah, anak tetap berkembang, tetapi dengan pendidikan disekolah tahap perkembangannya menjadi lebih tinggi dan lebih luas.
Perkembangan atau kemajuan-kemajuan yang dialami anak sebagian besar terjadi karena usaha belajar, baik berlangsung melalui proses peniruan, pengingatan , pembiasaan, pemahaman, penerapan, Ataupun pemecahan masalah. Menurut Bruner dalam Azhar Arsyad [4]ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar (icnonic), dan pengalaman abstrak (symbolic).[5] Pendidik atau guru melakukan berbagai upaya dan menciptakan berbagai kegiatan dengan dukungan berbagai media pembelajaran agar anak-anak belajar. Cara belajar mengajar mana yang dapat memberikan hasil secara optimal serta bagaimana proses pelaksanaannya membutuhkan studi yang sistematik dan mendalam studi yang demikian merupakan bidang pengkajian dan psikologi belajar.
Jadi, minimal ada dua bedang psikologi yang mendasari media pembelajaran. Yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Keduanya sangat diperlukan, baik didalam merumuskan tujuan, memilih, dan menerapkan media serta teknik-teknik evaluasi.[6]
2.2.2 Landasan Teknologis Media Pembelajaran
Sasaran akhir dari teknologi pembelajaran adalah memudahkan pebelajar untuk belajar. Untuk mencapai sasaran akhir ini, teknolog-teknolog di bidang pembelajaran mengembangkan berbagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan setiap pebelajar sesuai dengan karakteristiknya.
Dalam upaya itu, teknolog berkerja mulai dari pengembangan dan pengujian teori-teori tentang berbagai media pembelajaran melalui penelitian ilmiah, dilanjutkan dengan pengembangan disainnya, produksi, evaluasi dan memilih media yang telah diproduksi, pembuatan katalog untuk memudahkan layanan penggunaannya, mengembangkan prosedur penggunaannya, dan akhirnya menggunakan baik pada tingkat kelas maupun pada tingkat yang lebih luas lagi (diseminasi).
Semua kegiatan ini dilakukan oleh para teknolog dengan berpijak pada prinsip bahwa suatu media hanya memiliki keunggulan dari media lainnya bila digunakan oleh pebelajar yang memiliki karakteristik sesuai dengan rangsangan yang ditimbulkan oleh media pembelajaran itu. Dengan demikian, proses belajar setiap pebelajar akan amat dimudahkan dengan hadirnya media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik belajarnya.
2.2.3 Landasan Empirik Media Pembelajaran
Berbagai temuan penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik pebelajar dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya bahwa pebelajar akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristiknya. Pebelajar yang memiliki gaya visual akan lebih mendapat keuntungan dari penggunaan media visual, seperti film, video, gambar atau diagram; sedangkan pebelajar yang memiliki gaya belajar auditif lebih mendapatkan keuntungan dari penggunaan media pembelajaran auditif, seperti rekaman, radio, atau ceramah guru.
Atas dasar ini, maka prinsip penyesuaian jenis media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan karakteristik individual pebelajar, menjadi semakin mantap. Pemilihan dan penggunaan media hendaknya jangan didasarkan pada kesukaan atau kesenangan guru, tetapi dilandaskan pada kecocokan media itu dengan karakteristik pebelajar, di samping sejumlah kriteria lain yang dijelaskan pada bagian lain buku ini.
2.2.4  Landasan Filosofis Media Pembelajaran
Seorang guru dalam menggunakan media pembelajaran perlu memperhatikan landasan filosofis. Artinya, penggunaan media semestinya didasarkan pada nilai kebed=naran yang telah ditemukan dan disepakati banyak orang baik kebenaran akademik maupun kebenaran sosial.
Misalnya, isi pesan (materi pelajaran) yang disampaikan kepada siswa seharusnya sudah merupakan kebenaran yang teruji secara obyektif, radikal dan empiris. Jangan sampai materi pelajaran masih salah, tidak baik, dan tidak indah yang disampaikan kepada peserta didik. Misalnya, guru mengajarkan tentang sejarah kebudayaan islam (SKI) dengan materi silsilah Nabi Muhammad SAW. Seorang guru perlu mengecek unsur kebenaran historis silsilah tersebut sebelum disampaikan kepada peserta didik. Proses inilah yang disebut penggunaan landasan filosofis dalam memilih isi dan media pembelajaran.
Media yang digunakan guru juga perlu dicek kembali kebenaran dan ketepatannya. Guru yang memilih media belum sesuai dengan materi yang akan disampaikan berarti media tersebut tidak benar. Tidak bagus, dan tidak indah artinya penggunaan media yang tidak tepat belum mempertimbangkan landasan filosofis. [7]
2.2.5   Landasan Sosiologis Media Pembelajaran
Dalam menggunakan media, guru perlu mempertimbangkan latar belakang sosial anak didik dalam sekolah. Sebab jika media yang digunakan tidak sesuai latar belakang sosial anak didik maka materi pelajaran atau pesan yang dikirim tentunya tidak bisa tersampaikan secara optimal. Bahkan pembelajaran akan menjadi biasa karena media yang digunakan guru tidak sesuai dengan kondisi sosial anak didik.
Misalnya, seorang guru yang mengajar disekolah yang rata-rata siswanya berasal dari keluarga dengan latar belakang sosial kurang maju secara tegnologi. Mereka belum pernah melihat tampilan slide berbaris komputer, lalu sang guru menyampaikan materi dengan menggunakan CD dan disiasi dengan berbagai animasi gambar, maka siswa akan lebih memperhatikan kecanggihan media dan animasi yang ditampilkan. Sementara itu, materi pelajarannya tidak diperhatikan sehingga pembelajaran menjadi bias karena media yang dipilih tidak sesuai kondisi sosial anak didik. Begitu sebaliknya, guru yang mengajar disekolah yang anak didiknya berasal dari keluarga yang kondisi sosialnya lebih maju dan sehari-hari telah berinteraksi dengan komputer serta jenis media berbasis komputer lainnya. Maka saat guru memilih media yang tradisional siswa akan makin menurun motivasi belajarnya dan tidak fokus pada materi yang disampaikan guru. Padahal diantara fungsi dan manfaat media pembelajaran adalah untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran.
Untuk itu, landasan sosiologis perlu dipertimbangkan guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran guru perlu menganalisis latar belakang sosial anak didik dalam menggunakan media pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi kesesuaian media dengan kondisi sosial anak didik. [8]

2.3       Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
       Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa sehingga media itu sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memnuhi kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran. 
       Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. [9]
Ada 9 (Sembilan) prinsip media pembelajaran antara lain, yaitu :
1.        Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran.
2.        Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media pembelajaran harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
3.        Penggunaan media pembelajaran harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
4.        Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual, dan belajar mandiri.
5.        Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
6.        Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta.
7.        Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan pribadi.
8.        Aneka ragam media
9.        Kepraktisan dan ketersediaan media.
       Penggunaan media juga harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan menggangu kelancaran proses belajar-mengajar dan mengurangi waktu belajar. [10]Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasi yang baik. Prinsip-prinsip itu menurut Dr. Nana Sudjana [11]adalah :
1.    Menentukan jenis media dengan tepat ; artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah  yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
2.    Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat ; artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak didik.
3.    Menyajikan media dengan tepat ; artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.
4.    Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.Selain prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran diatas, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada komunikasi pembelajaran. Prinsip-Prinsip tersebut diuraikan dibawah ini :
1.   Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa, bukan dipandang dari sudut kepentingan guru.
2.   Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3.   Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi pelajaran memiliki ke khasan dan kekompleksan. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan kompleksitas materi pelajaran. Contohnya, untuk membelajarkan siswa memahami pertumbuhan jumlah penduduk di indonesia, maka guru perlu mempersiapkan semacam grafik yang mencerminkan pertumbuhan penduduk.
4.   Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian pula sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan penglihatan yang kurang, akan sulit menangkap bahan pelajaran yang disajikan melalui media visual.
5.   Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektifitas dan efisien. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memerhatikan efektivitas penggunaannya.
6.   Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. Sering media  yang kompleks terutama media-media mutakhir seperti media komputer, LCD, dan media elektronik lainnya memerlukan kemampuan khusus dalam mengoperasikannya. [12]



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Secara garis besar landasan media pembelajaran terdapat enam pokok pembehasan yaitu landasan psikologis, tegnologis, empiris, filosofis dan sosiologis. Dari beberapa landasan yang sudah ada diharapkan kita tidak perlu ragu lagi menggunakan alat dalam pembelajaran asal tepat memilihnya. Dan diharapkan alat atau media yang digunakan dapat membantu peserta didik mencapai tujuan akhir pendidikan.
Media Pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Ada prinsip media pembelajaran di antaranya, yaitu : Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran, Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, Penggunaan media pembelajaran harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan, Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual, dan belajar mandiri.



DAFTAR PUSTAKA

Arsandi, Deni. 2011. Media Pendidikan. Bandung: Remaja Karya.
Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Musfiqon, Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran, (Jakarta: PRESTASI PUSTAKA, 2011), 
Nana Sudjana. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Sumarno, 2011. Media Pendidikan. Bandung: Alfabeta.



[1] Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Hal. 12
[2] ibidh.. Hal .12

[3] ibidh. Hal. 12
[4] Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hal.6
[5] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), Hlm. 7
[6] Musfiqon, Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran, (Jakarta: PRESTASI PUSTAKA, 2011),  Hlm. 58-59
[7] Musfiqon, Ibid; Hlm. 57-58.
[8] Musfiqon, Ibid; Hlm. 66-67
[9] Arsandi, Deni. 2011. Media Pendidikan. Bandung: Remaja Karya. Hal 54
[10] Sumarno, 2011. Media Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hal 43
[11] Nana Sudjana. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Hal  104
[12] Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Hal. 25


Tidak ada komentar:

Posting Komentar